ADVERTISEMENT

Kecam Tragedi Kanjuruhan, Puluhan Suporter Bola Bakar Lilin di Stadion Maulana Yusuf Serang

Senin, 3 Oktober 2022 06:39 WIB

Share
Suporter sepak bola di Serang saat mengheningkan cipta dan bakar lilin di Stadion Maulana Yusuf. (Foto: Bilal)
Suporter sepak bola di Serang saat mengheningkan cipta dan bakar lilin di Stadion Maulana Yusuf. (Foto: Bilal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Puluhan suporter bola di Kota Serang mengheningkan cipta untuk ratusan korban meninggal akibat peristiwa Kanjuruhan, Malang, Jatim.

Aksi solidaritas dilakukan dengan cara membakar lilin yang menyerupai pita. Mereka menyanyikan lagu Indonesia Pusaka sebagai lambang persatuan. Aksi itu dilakukan di halaman Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang.

Para suporter di Serang mengecam tindakan kekerasan dan anarkis yang berujung menghilangkan nyawa.

Perwakilan Suporter Sepak Bola Serang, Daeng mengatakan, peristiwa Kanjurihan menjadi pembelajaran penting bagi sepak bola Indonesia. 

Menurutnya, tidak ada harga nyawa yang senilai dengan sepak bola. Kejadian yang melenyapkan ratusan suporter itu tidak boleh terulang di masa depan.

 

"Ini peristiwa bukan hanya menyedihkan, bagi kita pencita bola. Ini harus disesali karena bersangkutan dengan kemanusiaan. Tidak ada yang sebanding dengan seharga nyawa," katanya saat ditemui di lokasi, Minggu (2/10/2022).

Ia menerangkan, aksi bakar lilin bagian bentuk keprihatinan suporter bola di Serang untuk peristiwa di Kanjuruhan.

Dari kejadian itu, para suporter harus lebih dewasa dalam menerima kemenangan dan kekalahan tim. Jangan sampai generasi muda membenci sepak bola akibat peristiwa maut Kanjuruhan.

"Sejauh mana kita berpikir sehat mendukung sebuah tim, jangan sampai anak, saudara kita dendam kepada sepak bola gara-gara ini. Makanya lita selalu konsolidasi, komunilasi agar ini tidak terjadi," ungkapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Contributor: Bilal
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT