Bini Tetangga Dianggap Ayam, Semalaman Dikurung di Hotel

Senin, 3 Oktober 2022 05:32 WIB

Share

Nggak punya akhlak betul Yunus, 35, dari Jambi ini. Bini tetangga dianggapnya ayam saja. Ketika dia kesengsem berat pada Ernisa, 30, begitu ada kesempatan langsung dikurung di hotel dan digituin. Tentu saja suaminya tak terima, sehingga lapor polisi. Yunus yang sempat kabur saat digerebek, akhirnya ditahan juga.

Lelaki tertarik wanita cantik, itu sudah jamak. Tertarik pada bini tetangga yang bahenol juga tak dilarang undang-undang. Yang tak boleh adalah, wacana itu lalu dilanjutkan dengan karya nyata, yakni mendekati, menggombali, kemudian…… menggauli. Ini bisa kena pasal 372 KUHP (penggelapan), karena menguasai milik seseorang secara tanpa hak. Ancaman hukumannya 4 tahun penjara lho!

Yunus yang tinggal di rumah kos-kosan bilangan Bangko Kabupaten Merangin, punya tetangga yang sudah berkeluarga. Istrinya yang bernama Ernisa, cantiknya selangit, isinya daging semua bro….; setidaknya menurut Yunus. Bagi Yunus yang boleh dikata bujang lapok, karena usia segitu belum pernah “mbelah duren”, melihat Ernisa bagaikan musafir menemukan oase di padang pasir.

 

Kini Yunus punya kesibukan baru, setiap pagi pukul 07:00 selalu mengintip atau mencuri-curi pandang saat Ny. Ernisa belanja ke tukang sayur dorong. Gaya jalannya, gerakan pinggulnya, bikin Yunus sport jantung, membayangkan yang enggak-enggak. Padahal dia sendiri belum pernah eksekusi soal begituan.

Sebetulnya Yunus ini tidaklah jelek-jelek amat sebagai lelak. Cuma dia ini kurang bergaul dengan wanita, lantaran sibuk dengan studi dan kerja. Akhirnya setelah selesai kuliah dan kerja, gagap dia mencari teman hidup. Teman seangkatannya sudah pada berkeluarga, dia masih solo karier, tiap malam kedinginan digigit nyamuk.

Karena kurang pergaulan itulah, Yunus jadi kurang banyak pilihan. Di Jambi banyak gadis dan janda yang stoknya sampai Lebaran dijamin aman,  tapi yang ditelateninya hanyalah Ernisa melulu. Tiap pagi pelototi goyang pinggul Ernisa, padahal STNK dan BPKB-nya sudah atas nama Johansyah, 34, suaminya.

Lama-lama Ernisa tahu aspirasi Yunus. Celakanya dia sendiri sebetulnya juga ada filling pada anak muda kemampo (setengah tua) ini. Makanya dia memberi peluang. Jika masak enak di rumah, Ernisa suka kirim juga kepada Yunus yang ngefans pada dirinya. Tanpa sengaja koalisi sudah terbangun.

Soal beginian, koalisi tanpa eksekusi sama saja bohong. Karenanya mereka ingin menjalnya. Usai magrib Ernisa pamitan beli sayur untuk makan malam. Tapi ternyata tidak balik-balik. Padahal aslinya, dia tidak pergi ke warung makanan, malainkan “diculik” oleh Yunus dan dikurung dalam hotel. Karena sudah mau sama mau, tahu sendirilah tindak lanjutnya di kamar hotel itu.

Enak bagi Yunus-Ernisa, enek bagi Johansyah. Sejak pergi beli sayur tak kunjung pulang, dia sudah berulangkali menelpon HP istrinya, tapi tak ada jawaban. Untungnya ada tetangga yang melihat Yunus-Ernisa boncengan motor berdua. Otak Johansyah langsung bekerja, “Jangan-jangan istriku dibawa ke hotel” katanya dalam hati.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar