ADVERTISEMENT

Asap Politik

Senin, 3 Oktober 2022 06:25 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Saatnya produksi politik lebih mengedepankan transparansi, keterbukaan dan kejujuran. Apalagi ketika menggodok capres – cawapres, melibatkan partisipasi rakyat berupa usulan, masukan dan harapan menjadi keharusan sebagai perwujudan kedaulatan di tangan rakyat. Bottom up. Jangan maunya parpol sendiri, demi keuntungan parpol dan kedernya serta relasi bisnisnya. Sementara rakyat hanya dijadikan batu loncatan.

Perlu diwaspadai juga produksi politik palsu berupa figur - figur popular akal - akalan para oligarki cukong politik melalui lembaga "SurveiRp" yang telah dibiayai oleh mereka, sementara kita tahu bagaimana sepak terjang para tokoh tersebut yang jauh dari kesuksesan pencapaian yang digembor - gemborkan. Seakan - akan saat ini seluruh rakyat Indonesia terhipnotis oleh pencitraan palsu para tokoh yang merakyat maupun intelek yang dikemas dengan konten menarik di media sosial dan disebarkan secara masif melalui robot - robot peperangan di dunia udara digital. Hal ini bukanlah suatu hal yang rumit dilakukan pada era sekarang. 

Publik sangat berharap produksi politik dapat berjalan secara normal dan prosedural dengan menjunjung tinggi asas keterbukaan dan keadilan. Masing – masing elit parpol hendaknya menyeimbangkan hak dan kewajibannya, bukan menonjolkan haknya karena merasa kuat dan besar. Bukan pula dengan cara menang – menangan maupun adu kekuatan. 

Lakukan dialog politik dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur sebagaimana nilai – nilai demokrasi Pancasila yang kita anut.
Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan. Bukan terpaksa menerima, kemudian di luar menebar keburukan yang memancing kekacauan dan kekecewaan publik.
Ingat! Demokrasi Pancasila memberi nuansa persatuan dan stabilitas, kata Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini. Perilaku politik yang merusak, mengganggu keamanan dan membuat kekacauan, bukanlah watak dan sikap demokrasi Pancasila.

Sejak dulu hingga kini, rakyat sangat mendambakan suasana aman dan tentram. Guyub rukun dengan sesama, murah sandang pangan. Di era ketika hak asasi diutamakan, maka hak asasi rakyat adalah mendapatkan penghidupan yang layak, bebas dari segala ancaman, termasuk tekanan dan intrik politik.
Haruskah karena beda pilihan dan dukungan lantas memantik abu politik, menerbangkan debu dan asap politik guna memancing polemik dan konflik?

Jawabnya tentu saja tidak karena tak selaras dengan tujuan parpol itu sendiri yang mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila, dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. (Azisoko)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT