JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Gas air mata yang ditembakkan oleh polisi untuk melerai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, memakan ratusan korban jiwa. Tembakkan gas air mata membuat suporter panik, berlarian, hingga terinjak-injak.
Dilansir dari Medical News Today, gas air mata terbuat dari bahan kimia padat atau cair yang terbentuk dalam semprotan atau bubuk. Gas air mata ini berbeda dengan gas.
Reaksi yang diberikan oleh gas air mata dapat menyebabkan rasa sakit atau iritasi yang dapat memengaruhi tubuh, seperti mata, mulut tenggorokan, dan paru-paru.
Terdapat beberapa bentuk gas air mata, diantaranya chlorobenzylidenemalononitrile (CS), oleoresin capsicum (semprot merica), dibenzoxazepine (gas CR), chloroacetophenone (gas CN). Namun, yang paling umum adalah chlorobenzylidenemalononitrile (CS).
Melansir Heatlhline, kontak langsung dengan gas air mata dapat meimbulkan efek potensial bagi tubuh, antara lain:
1. Gejala mata
Efek mata saat terpapar gas air mata dapat menyebabkan penutupan kelopak mata yang tidak disengaja, gatal, mata terasa terbakar, kebutaan sementara, dan pandangan kabur.
Efek gas air mata pada mata juga bisa mengakibatkan jangka panjang, seperti kebutaan, pendarahan, kerusakan saraf, katarak, serta erosi kornea
2. Gejala pernapasan dan gastrointestinal
Gas air mata yang terhirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Jika seseorang memiliki gangguan pernapasan dan mengirup gas air mata, maka risiko yang terjadi lebih tinggi, seperti mengalami gagal napas.
Efek lain dari gas air mata bagi pernapasan meliputi:
- Tersedak
- Terbakar dan gatal pada hidung serta tenggorokan
- Kesulitan bernapas
- Batuk
- Mengeluarkan air liur
- Sesak dada
- Mual
- Muntah
- Diare