ADVERTISEMENT

Ramai Soal Kasus Rizky Billar, KPI Minta TV dan Radio Tutup Ruang bagi Pelaku KDRT

Sabtu, 1 Oktober 2022 06:43 WIB

Share
KPI minta tutup ruang bagi pelaku KDRT. (Foto/Instagram@kpipusat)
KPI minta tutup ruang bagi pelaku KDRT. (Foto/Instagram@kpipusat)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta kepada semua penyiaran untuk tidak menjadikan pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebagai pengisi acara atau tampil dalam semua program siaran.


Dalam keterangan yang diunggah di situs resmi milik KPI, Komisioner KPI Pusat Bidang Kelembagaan, Nuning Rodiyah mengatakan bahwa publik figur harus memberi contoh yang positif kepada penonton.


“Segala bentuk kekerasan, terutama KDRT, merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia,” ujar Nuning.


Nuning juga mengatakan bahwa kekerasan dan KDRT merupakan bentuk diskriminasi dan kejahatan terhadap manusia yang harus dihapus.


Tindakan tegas yang diminta KPI ini muncul setelah Lesti Kejora melaporkan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Rizky Billar.


Adanya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami oleh publik figur, KPI berharap agar lembaga penyiaran memberikan dukungan terhadap penghapusan KDRT dengan menutup ruang bagi para pelaku dalam ruang siar. 


Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan hak asasi manusia, keadilan dan kesetaraan gender, non diskriminasi dan perlindungan korban.


Tidak hanya itu, KPI juga akan segera berkomunikasi secara intensif dengan lembaga penyiaran, khususnya penanggung jawab siaran untuk lebih mengambil tindakan yang tegas terhadap isu-isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). 

ADVERTISEMENT

Reporter: Adinda Salsa
Editor: Adinda Salsa
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT