ADVERTISEMENT

Waduh! Tolak Relokasi Makam Ki Buyut Jenggot Warga Panunggangan Barat Lakukan Aksi Kubur Diri di Puspemkot Tangerang

Kamis, 29 September 2022 13:07 WIB

Share
Aksi kubur diri depan Puspem Kota Tangerang. (iqbal)
Aksi kubur diri depan Puspem Kota Tangerang. (iqbal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID -  Puluhan warga Panunggangan Barat bersama warga Kota Tangerang lainnya menggeruduk Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Mereka melakukan aksi kubur diri menuntut Pemkot Tangerang menyatakan sikap.

Puluhan orang yang tergabung dalam tim 9 ini meminta Pemkot Tangerang menyatakan sikap untuk tidak melakukan relokasi terhadap makam Ki Buyut Jenggot yang berada di tengah pengembang Lippo Grup.

Sebelumnya gejolak ini terjadi saat wacana relokasi makam yang diduaga makam keramat ini akan direlokasi dari tempat sebelumnya. Hal tersebut banyak mendapat kecaman dari warga Kota Tangerang bahkan Banten.

Salah satu tokoh agama Kota Tangerang Khairul Azmi Abbas mengatakan kedatangan warga kali ini untuk memastikan jika Pemkot Tangerang bisa tegas menegur pengembang dan menyatakan tidak akan merelokasi makam tersebut.

"Makam ini merupakan sejarah perjuangan islam di Banten. Tidak boleh ada seorangpun yang menggeser makan waliyullah ini," kata Azmi, Kamis (29/9/2022).

"Makam ini merupakan sejarah perjuangan islam di Banten. Tidak boleh ada seorangpun yang menggeser makan waliyullah ini," kata Azmi, Kamis (29/9/2022).

Kata dia, aksi masyarakat yang juga dilakukan dengan aksi kubur diri ini menggambarkan ihwal prilaku Eksekutif yang seakan tidak perduli terhadap masyarakatnya.

"Kemana mereka ?, kenapa tidak perduli dengan masyarakatnya, jangan hanya datang saat mereka butuh, mengemis saat membutuhkan suara saja," ujarnya.

Azmi mengaku masyarakat tidak akan bergeser jika Wali Kota Tangerang tidak turun menemui masyarakat dan menyatakan sikap. Azmi berharap Pemkot Tangerang bisa mengerti kegelisahan masyarakatnya.

"Sudah 10 Jumat kami menunggu, tapi apa ? pengembang masih dengan leluasanya membangun dan tidak memberikan kepastian kepada kami. Semua jalur sudah kami tempuh dan ini adalah upaya kami agar pemerintah perduli dan memihak pada kami," tukasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT