Pengamat Politik Sebut, Jelang Pemilu Masih Ada Kelompok yang Menggunakan Isu G30S PKI

Kamis, 29 September 2022 09:39 WIB

Share
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo.(dok pribadi)
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo.(dok pribadi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Peristiwa G30S PKI masih tetap pro dan kontra dimana  satu sejarah kelam yang pernah dialami bangsa Indonesia. Dikatakan sejarah kelam karena tragedi berdarah ini  banyak menghilangkan nyawa rakyat Indonesia, bahkan perwira tinggi TNI Angkatan Darat. 

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai, peristiwa G30S PKI memang masih diwarnai kabut hitam yang membuat sejarah menjadi kabur. 

"Sayangnya, peristiwa yang terjadi pasca perang dingin ini masih menjadi komoditas politik yang terus diamplifikasi dan reproduksi secara terus menerus," kata Karyono saat dihubungi, Kamis  (29/9/2022).

Di era orde baru, ujarnya, isu G30S PKI menjadi alat untuk menstigmatisasi dan memberangus kelompok kritis "kiri" yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah. 

 

"Di sisi lain, isu DI TII digunakan untuk membungkam kelompok Islam yang kritis terhadap pemerintah orde baru. Stigma "ekstrem kanan" ekstrem kiri" menjadi alat propaganda orba," ucapnya.

Celakanya, paparnya, setiap menjelang pemilu masih ada kelompok yang menggunakan isu G30S  PKI sebagai komiditi politik untuk menjegal lawan.

Dampaknya, bisa berimbas kepada generasi muda akan dalam memahami sejarah bangsa. Sejarah yang dipahami menjadi kabur. 

"Bahkan, yang lebih membahayakan adalah menimbulkan perpecahan bangsa yang pada akhirnya menghambat kemajuan bangsa karena kita terus terjebak oleh konflik yang berkepanjangan. Akhirnya abai terhadap tujuan pembangunan nasional sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945," tutup Karyono. (rizal)

 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar