ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman resmi DPR RI menjelaskan bahwa di tahun 2022, listrik PLN surplus enam gigawatt (GW) dan diprediksi akan bertambah jadi 7,4 GW tahun depan. Bahkan subsidi migas yang dikeluarkan negara tiap tahunnya semakin besar, dan tentunya hal ini menjadi beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Tiap tahun subsidi migas dari negara sangat besar. (Konversi ini, red) akan menghemat energi yang dipakai masyarakat dan menghemat beban belanja negara untuk subsidi migas,” ungkap Rudi Hartono, Komisi VI DPR RI.
Dan ketika wacana ini mendapat penolakan, pemerintah pun perlu melakukan pendekatan pada unit yang lebih kecil yakni rumah tangga. Masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dikaji perkara langkah konversi ini, dan tak melulu menekan angka subsidi yang selama ini dikeluarkan dari uang rakyat pula. (*)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT