Tak Ada Presiden dan DPR Kehidupan Bernegara Tetap Berjalan, Jika Tak Ada Petani Rakyat Bisa Mati

Selasa 27 Sep 2022, 17:27 WIB
Anggota Komisi IV Fraksi PKS, Slamet bertemu dengan mahasiswa dan menyampaikan orasi di mobil komando saat aksi unjuk rasa berlangsung.(Foto: Pandi)

Anggota Komisi IV Fraksi PKS, Slamet bertemu dengan mahasiswa dan menyampaikan orasi di mobil komando saat aksi unjuk rasa berlangsung.(Foto: Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi IV Fraksi PKS, Slamet, akhirnya menemui mahasiswa saat aksi unjuk rasa berlangsung di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).

Slamet yang datang dari dalam gedung perwakilan rakyat itu langsung menuju mobil komando mahasiswa dengan dikawal oleh beberapa orang berbadan besar.

Dalam orasinya, Slamet menyampaikan bahwa petani itu merupakan profesi yang mulia. Jika tidak ada petani, maka kehidupan dipastikan tidak dapat berjalan.

"Bisa saya katakan tidak ada presiden kehidupan tetap berjalan, betul? Tidak ada DPR kehidupan tetap berjalan. Tetapi kalau petani gak ada, saya membayangkan kehidupan akan berhenti karena tidak ada stok pangan untuk mencukupi kebutuhan," ujarnya dalam orasi.


Oleh karena itu, Slamet menuturkan pemerintah harus mengambil langkah tegas dengan menjawab tantangan dari Badan Perancangan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang menyatakan bahwa 2065 profesi petani akan hilang.

"Pemerintah harus menjawab tantangan yang sudah disampaikan oleh Bappenas bahwa 2065 kalau tidak ada kebijakan yang revolusioner terhadap petani kita maka profesi petani akan hilang dari Indonesia," jelasnya.

Slamet berharap pemerintah hadir untuk menjaga dan memastikan hadirnya kesejahteraan para petani.

"Jangan hanya berorientasi kepada produksi, tetapi yakinkan bahwa petani kita kesejahteraan terjamin. Oleh karena itu salah satunya evalusasi seluruh regulasi yang berpihak kepada impor untuk kemudian menyengsarakan petani," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan masyarakat yang tergabung dalam berbagai elemen mulai dari mahasiswa, buruh dan tani kembali menggelar aksi menyuarakan isu-isu terkait agraria dan menolak kenaikan harga BBM di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).

Pantauan Poskota.co.id di lokasi, ratusan masyarakat terdiri dari mahasiswa, buruh dan tani berkumpul di depan gedung DPR/MPR RI sejak pukul 11.00 WIB tadi.

Mereka kemudian melakukan rangkaian orasi sambil membentangkan spanduk protes terhadap pemerintah.

Berita Terkait
News Update