ADVERTISEMENT

Menteri Luar Negeri Rusia Tolak Kecaman Atas Referendum di Wilayah Ukraina

Selasa, 27 September 2022 10:00 WIB

Share
Sergey Lavrov
Sergey Lavrov

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Kami berpihak pada seruan dialog dan diplomasi sebagai satu-satunya jalan keluar. Kami mendukung mereka yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan saat mereka menyaksikan peningkatan harga pangan, bahan bakar dan pupuk. Oleh karenanya merupakan kepentingan kita bersama untuk bekerja secara konstruktif, baik di dalam maupun di luar PBB, guna menemukan resolusi awal untuk konflik ini," harapnya.

Sementara sebuah kelompok hak asasi manusia Rusia yang independen mengatakan lebih dari 1.000 orang telah ditangkap di seluruh negeri pada demonstrasi hari Sabtu.

Hal ini karena mereka memprotes perintah Presiden Vladimir Putin yang memanggil 300 ribu tentara cadangan untuk berperang di Ukraina. Ini adalah panggilan militer pertama Rusia sejak Perang Dunia II.

Kelompok pemantau demonstrasi independent OVD-Info mengatakan pihaknya mengetahui penangkapan di 32 kota. Dari St. Petersburg hingga Siberia. Demonstrasi tanpa izin adalah ilegal menurut hukum Rusia.

Rusia juga melarang aktivitas apa pun yang dianggap mencemarkan nama baik militer. ***

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT