“Lukas ini bonyok berhadapan dengan jenderal-jenderal polisi. Pak Lukas berhadapan dengan 14 bintang polisi. Dua bintang empat, dua bintang tiga, enam tambah delapan kan empat belas bintang, bonyok Gubernur Papua,” kata Stefanus.
Dia pun menegaskan bahwa pernyataan itu merupakan hasil penelitian khusus. Bahkan, Stefanus menuding Budi Gunawan dan Tito Karnavian hendak mendongkel Lukas Enembe tanpa proses demokrasi.
"Jangan-jangan ini ada niat mau mengambil pemerintahan di Papua tanpa proses demokrasi. Saya ngomong dengan data, saya melakukan penelitian khusus. Silakan mereka membantah ini,” tegasnya.
Setelah menolak permintaan Kepala BIN Budi Gunawan dan Jenderal Polisi Tito Karnavian, Lukas Enembe pun menurut Stefanus kerap mengeluh bahwa dirinya dibuntuti oleh oknum-oknum dari BIN.
“Oleh oknum-oknum di BIN, diikuti terus tidak bebas, punya privasi terganggu,” kata Stefanus.(*)