Obrolan Warteg: Dewan Penyelamat

Sabtu, 24 September 2022 10:37 WIB

Share

APA kita perlu bikin dewan. Gimana menurut kalian,” tanya mas Bro mengawali obrolan warteg sambil maksi bersama sohibnya, Yudi dan Heri.

“Kita tidak perlu ikut – ikutan urusan politik praktis. Cukup bicara politik, tetapi  tidak harus terbawa arus,” kata Yudi.

“Iya saya setuju. Biarlah masalah politik menjadi urusan politisi. Kita cukup menonton drama politik yang mulai manggung,” tambah Heri.

‘Wah nggak boleh gitu dong. Sebagai rakyat kecil harus pula bisa memahami dinamika politik . Antisipasi agar terhindar dampak buruknya,  jangan sampai para elite yang bermanuver, kita yang menjadi korban,” jawab mas Bro.

“Tapi kan tidak perlu ikut – ikutan membentuk dewan segala. Cukuplah sudah ada dewan kolonel dan dewan kopral, “ ujar Yudi.

Seperti ramai diberitakan, sejumlah anggota Fraksi PDIP di DPR membentuk “Dewan Kolonel” untuk meningkatkan pencitraan dan elektabilitas Puan Maharani dalam bursa capres. Untuk menyaingi, kelompok relawan Ganjar Pranowo mania bertekad membentuk “Dewan Kopral”.

“Kalau ada Dewan Kolonel, Dewan Kopral, apakah akan ada Dewan Jenderal atau diam –diam sudah terbentuk?,” tanya Heri.

“Kalaupun sudah terbentuk dewan – dewan yang lain, itu sah –sah saja sepanjang tidak melanggar konstitusi. Itu kan bagian dari aspirasi politik. Bedanya Dewan Kolonel berada di struktural partai (legislatif), sedangkan Dewan Kopral, dapat ditebak massa akar rumput,” jawab Yudi.

“Yang pasti, kata mas Bro, kedua dewan tersebut bergerak menggalang dukungan untuk mengerek elektabilitas capres. Dewan Kolonel untuk Puan Maharani, Dewan Kopral untuk Ganjar,” ujar mas Bro.

“Sepertinya dibutuhkan Dewan Penyelamat,” kata Yudi.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar