Salah seorang anggota kelompok budidaya burung puyuh, Kanta menuturkan, panen telur puyuh dilakukan setiap hari.
Sekali panen kata dia, baru bisa menghasilkan sekitar 25 kilo karena proses budidayanya belum lama berjalan.
"Panennya tiap hari, biasanya kami memanen telur puyuh ini di pagi hari. Karena mulai dari sore hingga malam hari puyuh ini proses bertelur," tuturnya.
Saat ditanya hasil panen telur puyuh dipasarkan kana saja. Ia mengaku, dipasarkan di wilayah Menes saja, karena permintaan di sini juga (Menes-red) banyak.
Jadi tidak susah memasarkan hasil panen budidaya puyuh ini.
"Permintaan di wilayah Menes juga banyak, maka pemasarannya tidak perlu ke luar daerah. Di Menes saja masih kekurangan. Adapun harga jualnya sebesar Rp 35 ribu perkilo," pungkasnya. (samsul fatoni)