ADVERTISEMENT
Minggu, 18 September 2022 17:41 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pas ketemu saya bilang dek mau kemana lagi ? Beli air putih, terus saya bilang itu ada air es, enggak mau beli panter bareng sama si mama keluarnya," jelasnya.
Setelah bertemu dengan F, Dwiki pun melanjutkan perjalanan menuju rumahnya dan beristirahat setelah lelah usai bekerja.
"Setelah itu saya tidur, 15 menit kemudian saya dibangunin nerima kabar adik saya udah disini (RS PMI)," tuturnya.
Dwiki menyebut, sebelum kejadian ia tak mengetahui akan ada tawuran yang telah dijanjikan melalui pesan WhatsApp.
"Nggak ada info tawuran, lg nongkrong ada yg nyerang, itu saya ngedernya itu doang (diserang) karena saya langsung tidur (saat sampai dirumah)," ujarnya.
Dwiki mengatakan, F adalah anak kedua dari 4 bersaudara dan korban pun saat ini baru saja lulus dari tingkat sekolah menengah atas.
"Mau dimakamin di kampung, di cianjur di rumah neneknya," pungkasnya. (panca)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT