Dwiki menyebut, sebelum kejadian ia tak mengetahui akan ada tawuran yang telah dijanjikan melalui pesan WhatsApp.
"Nggak ada info tawuran, lg nongkrong ada yg nyerang, itu saya ngedernya itu doang (diserang) karena saya langsung tidur (saat sampai dirumah)," ujarnya.
Dwiki mengatakan, F adalah anak kedua dari 4 bersaudara dan korban pun saat ini baru saja lulus dari tingkat sekolah menengah atas.
"Mau dimakamin di kampung, di cianjur di rumah neneknya," pungkasnya. (panca)