ADVERTISEMENT

Erick Thohir Sebut Indonesia Negara Kelautan Tapi Pahlawan Proteinnya Miskin, Nyindir Menteri KKP?

Minggu, 18 September 2022 20:41 WIB

Share
Ilustrasi Erick Thohir. (Foto: Diolah dari Google).
Ilustrasi Erick Thohir. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, nelayan merupakan pahlawan protein bagi bangsa Indonesia.

Namun, ironisnya, sebagai negara kepulauan dan kelautan tetapi kehidupan nelayan Indonesia tak sejahtera. Bahkan, juga masuk kelas masyarakat miskin.

"Kita terbelenggu seperti ini, masa kita negara kelautan nelayannya miskin," kata Erick Thohir dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, (18/9/2022).

Karena itu, Erick mengaku mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bersama-sama dengan Meteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mencari solusi dalam meningkatkan taraf hidup para nelayan.

Erick menyebutkan,  kesejahteraan nelayan harus menjadi bagian penting dari program pemerintah.

"Ada program-program untuk perbaikan kehidupan nelayan kita. Salah satunya Pertamina juga memberikan program CSR untuk keluarga nelayan," ujar Erick.

Erick mengatakan, dirinya bersama dengan Menteri Teten menghadirkan program untuk nelayan.

Program tersebut yakni Solar untuk Koperasi (Solusi) nelayan. Kata Erick, program inisiatif Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UKM ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap para nelayan di tengah kebijakan pengalihan subsidi BBM.

"Salah satunya dengan program Solusi nelayan yang pada hari ini memberikan akses harga BBM (Solar) yang selama ini didapat nelayan mungkin Rp7.000 hingga Rp10.000 per liter, hari ini kita pastikan harganya Rp6.800 per liter," ujar Erick.

Erick menyebutkan program Solusi dapat memperbaiki akses nelayan terhadap Solar sehingga subsidi Solar lebih tepat sasaran dan langsung dialokasikan kepada nelayan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT