Dia mengatakan kesalahan itu adalah kesalahan Tracer.
Dia mengatakan platform tersebut memberikan informasi yang salah tentang penangkapan polisi terhadap seorang pria yang berinisial MAH.
"Bocah itu ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia," tulis Bjorka dalam grup aplikasi Telegram-nya, Kamis, 15 September 2022.
"Adalah dosa kalian memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia dan memberikan informasi yang salah kepada orang bodoh."
Dalam kasus tersebut, pria berusia 23 tahun itu diketahui bekerja sebagai pedagang es di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.
Pria berusia 21 tahun itu dijual tak jauh dari tempat tinggalnya dan juga di desa setempat.
“Dia berjualan es sejak lulus dari sekolah MAN Kembang Sawit (Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun),” kata ibunda MAH, Suprihatin, saat ditemui di kediamannya.
Korban tidak memiliki komputer dan internet Suprihatin mengatakan dia terkejut mengetahui bahwa putranya telah ditangkap karena dicurigai melakukan peretasan.
Dia bertanya-tanya mengapa putranya dibawa ke kantor polisi.
Dan selama ini MAH dikenal sebagai anak yang menghindari risiko.
"Juga, saya tidak mengatakan apa-apa. Dia benar-benar tertutup karena tidak ingin mengganggu orang tuanya," kata Suprihatin.
"Bjoka adalah hacker yang berpengalaman," ucap Pengamat Cybersecurity dari Vaccincom Alfons menggambarkan pepatah bahwa ada langit di atas langit.