ADVERTISEMENT

Sosok Pengganti Anies, Pemimpin Bekerja

Sabtu, 17 September 2022 17:16 WIB

Share
Kolase foto Heru Budi Hartono dan Anies Baswedan.
Kolase foto Heru Budi Hartono dan Anies Baswedan.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh : Ilham Tanjung, Wartawan Poskota

SATU bulan lagi Anies Rasyid Baswedan resmi meletakkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Publik jakarta masih menunggu siapa sosok pengganti Anies yang akan menduduki kursi DKI Satu. Ada tiga nama Pj Gubernur yang disodorkan DPRD DKI dan kini sedang digodok Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Salah satu nama itu adalah Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono. Nama Heru tidak asing di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta karena dikenal dekat dengan Presiden Jokowi. Kedekatan mereka muncul ketika Heru menjabat Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (Kabiro KDH dan KLN) DKI Jakarta tahun 2013.

Kemampuan pria kelahiran Kolang, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ini dalam mengelola administrasi perkotaan tidak diragukan lagi, karena kerap memberikan masukan tentang program-program Jokowi yang saat itu sedang dikerjakan.

Sebelum menjabat Kasetpres, Heru sudah malang melintang mengisi berbagai jabatan di Pemprov DKI. Ia memulai karirnya sebagai staf khusus Walikota Jakarta Utara pada tahun 1993. Pegawai yang pernah bekerja bersamanya menilai bahwa Heru seorang pekerja keras, teliti dan sangat disiplin dalam bekerja.

Heru memiliki kemampuan membuat konsep dan menyelesaikan permasalahan administrasi sarana perkotaan saat bertugas di wilayah Jakarta Utara. Tugasnya saat itu sangat berat karena wilayah pesisir  Utara yang berkembang memiliki banyak permasalahan mulai penataan kota, tata ruang, sengketa lahan hingga aset kewajiban pengembang.

Karena kemampuannya tersebut, ia tetap dipertahankan berkarir di lingkungan Walikota Jakarta Utara hingga tahun 2008. Baru setelah 20 tahun bertugas di Jakarta Utara, Heru kemudian ditarik menjadi Kabiro KDH dan KLN DKI Jakarta. Melihat perjalanan karir Heru, Jokowi kemudian tidak ragu mendapuknya sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014.

Salah satu tugas yang diamanatkan Jokowi ketika itu diantaranya berkaitan normalisasi penanganan banjir hingga menyelesaikan sengketa tanah Taman Manusia berMartabat (BMW) di kawasan Kelurahan Papanggo yang kini telah tegak berdiri Jakarta International Stadium (JIS).

Setahun kemudian pada 2015, Jokowi memberikan tugas berat menduduki jabatan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta. Heru diminta mengamankan seluruh aset yang dimiliki Pemprov DKI dan mengelola keuangan anggaran secara transparan.

Setelah Jokowi menjabat Presiden Republik Indonesia, pucuk dicinta ulam pun tiba tahun 2017 ia dipercaya sebagai Kepala Sekretariat Presiden RI hingga kini. Siapa pun percaya bahwa jakarta butuh pemimpin yang mengerti permasalahan terkini jakarta dan bukan belajar, apa lagi meraba-raba apa yang harus dikerjakan selama dua tahun.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT