Sementara itu, Kakak Korban, Dwiki Bayu mengatakan, sebelum kejadian tersebut, ia sempat bertemu dengan adiknya di sekitaran Surya Kencana tersebut.
"Pas ketemu saya bilang dek mau kemana lagi ? Beli air putih, terus saya bilang itu ada air es. Enggak mau beli Panther bareng sama si mamah keluarnya," jelasnya.
Setelah bertemu dengan F, Dwiki pun melanjutkan perjalanan menuju rumahnya dan beristirahat setelah lelah usai bekerja.
"Setelah itu saya tidur, 15 menit kemudian saya dibangunin nerima kabar adik saya udah di sini (RS PMI)," tuturnya.
Dwiki menyebutkan, sebelum kejadian ia tak mengetahui akan ada tawuran yang telah dijanjikan melalui pesan WhatsApp.
"Gak ada info tawuran. Lagi nongkrong ada yang nyerang. Itu saya ngedengernya itu doang (diserang) karena saya langsung tidur (saat sampai di rumah)," ujarnya.
Dwiki mengatakan, F adalah anak kedua dari 4 bersaudara dan korban pun saat ini baru saja lulus dari tingkat sekolah menengah atas.
"Mau dimakamin di kampung, di Cianjur di rumah neneknya," pungkasnya.