ADVERTISEMENT

Mendapat Perlakuan Rasis, Vinicius: Akan Ada Perang

Sabtu, 17 September 2022 21:12 WIB

Share
Pele yang sampai kini disebut menjadi pemai terhebat dunia, memberikan pembelaan kepada Vinicius yang mendapat perlakuan rasisme. (Foto: marca)
Pele yang sampai kini disebut menjadi pemai terhebat dunia, memberikan pembelaan kepada Vinicius yang mendapat perlakuan rasisme. (Foto: marca)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"Tapi keinginan saya untuk menang, senyum saya dan kilau di mata saya jauh lebih besar dari itu. Anda bahkan tidak bisa membayangkannya. Saya adalah korban xenophobia dan rasisme dalam satu pernyataan. Tapi semua itu tidak dimulai kemarin," tegas Vinicius.

Menurutnya, beberapa minggu yang lalu mereka mulai mengkriminalisasi tariannya. Tarian yang bukan miliknya, itu juga milik Ronaldinho, Neymar, Paqueta, Griezmann, Joao Felix, Matheus Cunha.

"Mereka milik seniman funk dan samba Brasil, penyanyi reggaeton, dan kulit hitam Amerika. .Mereka adalah tarian untuk merayakan keragaman budaya dunia. Terimalah, hormati itu. Saya tidak akan berhenti."

Vinicius menegaskan, dirinya berasal dari negara di mana kemiskinan sangat tinggi, di mana orang tidak memiliki akses ke pendidikan. Dan dalam banyak kasus, tidak ada makanan di atas meja!

"Saya biasanya tidak datang ke publik untuk menolak kritik. Mereka menyerang saya dan saya tidak. 't berbicara. Mereka memuji saya dan saya juga tidak berbicara. Saya bekerja! Saya banyak bekerja."

Lebih lanjut dia mengatakan, di dalam dan di luar lapangan, dia telah mengembangkan aplikasi untuk membantu pendidikan anak-anak di sekolah umum tanpa bantuan keuangan dari siapa pun.

"Saya membuat sekolah atas nama saya. Saya akan berbuat lebih banyak untuk pendidikan. Saya ingin generasi berikutnya bersiaplah, seperti saya, untuk melawan rasis dan xenofobia," tegasnya. 

Vini mengatakan, dia selalu berusaha menjadi warga negara yang profesional dan teladan. Tapi itu tidak cocok, itu tidak tren di internet, juga tidak memotivasi pengecut untuk berbicara agresif tentang orang yang bahkan tidak mereka kenal.

"Skenarionya selalu diakhiri dengan permintaan maaf dan 'Saya telah disalahpahami'. Tapi saya ulangi untuk Anda, rasis: Saya tidak akan berhenti menari. Baik di Sambadrome, di Bernabeu, atau di mana pun."

"Dengan cinta dan senyum seseorang yang sangat bahagia, Vinir Jr," ujarnya. (*/win) 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT