ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg : Bisa Terlilit Utang

Sabtu, 10 September 2022 06:55 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Dunia kacau balau. Dunia bergejolak, penuh dengan ketidakpastian yang sangat mengkhawatirkan. Ancaman krisis pangan,energi dan ekonomi terbayang di depan mata, bagaikan hantu yang sedang mengintai kita.

“Jangan menakuti Bro, ini bukan hoax kan?” tanya Heri mengawali obrolan di warteg sinambi maksi bersama sohibnya mas Bro dan Yudi.

“Itu pernyataan pejabat dunia, para ekonom, termasuk Menteri Keuangan kita. Tantangan begitu berat, masalah datang silih berganti,” kata mas Bro.

“Apa masalah yang paling krusial Bro?” masih kata Heri.

“Masalahnya seabrek.Yang sudah dirasakan inflasi global yang meningkat yang diikuti dengan peningkatan suku bunga dan pengetatan likuiditas serta krisis utang dunia,” jawab mas Bro.

“Aneh ya, dunia dibayangi inflasi tinggi, tetapi kita bikin kebijakan yang memicu inflasi,” celetuk Yudi.

“Maksud lo?” kata mas Bro.

“Bukankah dengan menaikkan harga BBM subsidi yang diikuti dengan beragam kenaikan di sektor lain, angkutan dan logistik, dan harga pangan dapat mengerek laju inflasi?” kata Yudi.

“Betul juga penyumbang terbesar laju inflasi di negeri kita adalah kenaikan harga pangan. Sementara inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga pangan berpotensi menambah angka kemiskinan,”  jelas mas Bro.

“Termasuk kita – kita ya. Penghasilan yang tetap, sedangkan pengeluaran semakin tinggi sama artinya pendapatan menurun. Ribet urusannya, mana bisa nyicil kredit. Bisa – bisa utang ke warteg makin numpuk,”ujar Heri.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT