ADVERTISEMENT

No Viral No Justice!

Sabtu, 10 September 2022 06:51 WIB

Share
Kartun Sental-sentil: Bijaklah dalam Bermedsos. (kartunis: poskota/arif)
Kartun Sental-sentil: Bijaklah dalam Bermedsos. (kartunis: poskota/arif)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"No Viral, No Justice!" seru Syamsuddin kepada dua teman ngobrolnya di sebuah warteg pojokan Pos Pengumben. "Apaan tuh?" sahut Ipal, salah satu teman ngobrolnya yang masih serius main game online di perangkat lunaknya.

"Tidak viral, tidak ada keadilan!" jawab Syamsuddin menjelaskan. "Hari gini kalau mau dapatkan keadilan hukum harus viral dulu. Kalau nggak gitu, gak bakalan diurusin penegak  hukum," ucap Syamsuddin lagi menegaskan kalimatnya.

"Iya, kayaknya sih begitu. Coba kalau orang kecil kayak kita, pas lagi berperkara atau jadi korban kejahatan, belum tentu ditanggapi. Datang ke kantor polisi kehilangan motor doang, cuma disuruh pasrah," sahut Ismail, teman satunya. Ismail pun menceritakan bagaimana ketika dua bulan lalu ia harus kehilangan motor. Kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke polisi.

"Ya, dilayani sih. Surat keterangan hilangnya dikasih. Itu juga paling buat formalitas doang supaya nggak dikejar-kejar debtcollector dan pencairan asuransi kehilangan," terang Ismail, semangat menimpali slogan 'No Viral No Justice' yang dilontarkan Syamsuddin.

Menurut Ismail terus bercerita, tidak banyak yang diperbuat polisi untuk menanggapi masalah yang dideranya. "Ya gimana, polisi bilang pasrah aja. Percuma dicari juga susah," kata Ismail lagi sambil mengenang kisahnya. Ismail pun terus bercerita. Ia tak mau menyerah begitu saja dengan motornya yang hilang. Meski baru nyicil 5 bulan, ia merasa sudah kehilangan uang.

"Nah, kebetulan rumah tetangga ada CCTV, langsung aja saya minta rekaman CCTV keberadaan pelaku," tambah Ismail. Dari rekaman itu, ia jadikan modal untuk mencari sendiri motor Honda Beat hitam yang dicuri 2 komplotan maling di pagi hari.

"Videonya saya minta. Saya edit dan zoom plat nomor pelaku pencurian. Di situ terlihat jelas wajah pelaku dan nomor kendaraan yang mereka pakai saat beraksi," ujarnya. Kemudian ia kembali mendatangi Polsek tempatnya melaporkan diri saat kehilang. Lagi-lagi Ismail kecewa.

"Polisi  cuma bilang susah itu. Susah ketemunya. Ikhlasin aja, nanti juga diganti sama yang baru," kisah Ismail menirukan petugas kepolisian saat menanggapi rekaman CCTV yang diperlihatkan kepada petugas. Seharusnya, kata Ismail, dari rekaman itu saja polisi bisa menelusuri identitas pelaku pencurian.

Sebulan pun berlalu. Motor tak juga ketemu. Tiba-tiba, muncul pesan berantai di hapenya di sebuah grup whatsapp. Pesan itu berbunyi pengumuman bagi warga yang kehilangan kendaraannya untuk mengambil di sebuah Polres. Rupanya aparat kepolisian berhasil menyita banyak kendaraan, baik roda dua dan roda empat.

"Ternyata rezeki gak kemana, dari list kendaraan yang berhasil disita, ada motor Beat saya," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT