ADVERTISEMENT
Sabtu, 10 September 2022 22:27 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Soenarko menyinggung soal rekayasa kasus. Dia melihat mulai tingkat Kapolsek sudah berani merekayasa kasus.
"Saya katakan pada teman-teman, kerusakan moral ini bukan pada oknum. Tapi sudah menjarah ke institusi hingga ke atas," ucapnya.
Karena itu, Soenarko mengingatkan Kapolri untuk berani. "Kalau nggak berani lapor ke presiden, ganti! Banyak di bawah masih yang baik.
Soenarko mengatakan kalau Kapolri tidak mungkin tidak mengetahui sepak terjang Ferdy Sambo.
"Kalau Sambo ini dibuka, gonjang-ganjing tidak hanya tingkat Polri saja, tapi nasional. Saya dan publik tahu," tukasnya.
Barang busuk yang dimulai dari kepala, Soenarko menambahkan, harus dibabat kepalanya. "Itu omongan dia (Kapolri) , bukan omongan saya," ucapnya.
"Terus Si Sambo mengatakan, rekamannya masih ada, setiap ada anggota Polri berbuat pelanggaran, dua tingkat ke atas bertanggungjawab. Dua tingkat di atas Sambo itu siapa?" tanya Soenarko.
Lebih serem lagi, lanjut Soenarko, Kapolda Metro mengatakan, potong kepala. "Kalau perlu saya blender. Jangan retorika doang deh," katanya.
Karena itu, Soenarko meminta kepada publik untuk berani ngomong sesuai fakta.
"Kalau yang ngomong kita-kita aja, tutup telinganya. Tapi kalau yang bicara banyak, pusing dia (Kapolri)," tandasnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT