Obrolan warteg : Hidup Makin Berat

Kamis, 8 September 2022 06:28 WIB

Share

Seperti diduga sebelumnya, efek domino akan terjadi menyusul kenaikan harga Pertalite dan solar subsidi. Kenaikan harga BBM hingga menyentuh angka  30 persen, akan berdampak kepada kenaikan tarif angkutan umum.

Berikutnya adalah naiknya harga barang,  akibat ongkos angkut yang naik, termasuk sayur mayur, cabai yang kini sudah dirasakan masyarakat.

“Biaya hidup makin tinggi, sedangkan penghasilan tetap, beban hidup semakin berat, maka rakyat tambah  melarat,” ujar mas Bro mengawali obrolan di warteg langganan, selagi maksi bersama sohibnya, Yudi dan Heri.

“Termasuk kita –kita juga,” sela Heri.

“Ya kita juga. Kita kan bagian dari rakyat. Termasuk warteg juga yang merasakan dampaknya,” ujar mas Bro yang kemudian bertanya kepada Ayu Bahari, pemilik warteg, “Kabarnya harga cabai sudah naik Yu?”

“Cabai rawit merah naik lumayan tinggi. Daging ayam juga,”jawab Ayu.

“Wah nggak bisa makan sambal lagi dong?” kata Heri.

“Ya nggak segitunya. Masih gratis kok makan sambal...” kata Ayu senyum.

“Meski gratis makan sambal jangan kebablasan... Tahu diri lah. Kita beruntung harga makanan di warteg belum dinaikkan,” kata Yudi.

“Iya saya sadar. Warteg itu banyak membantu rakyat kecil, meski selama ini kembang kempis akibat harga sembako fluktuatif, tetapi tidak serta merta menaikkan harga,” ujar Heri.

Halaman
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar