ADVERTISEMENT

Sempat Diserbu Gegara Harga BBM Naik, Ternyata Ini Pemilik SPBU Vivo yang Pernah Jual Bensin Lebih Murah dari Pertalite

Rabu, 7 September 2022 05:16 WIB

Share
Ilustrasi SPBU Vivo.(ist)
Ilustrasi SPBU Vivo.(ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Dilansir dari halaman resminya pada Selasa (6/9/2022), PT Vivo Energi Indonesia merupakan anak usaha Vitol Group, yang berbasis di Swiss. Perusahaan minyak itu dibentuk di Rotterdam pada 1966, kini Vitol Group merupakan pemegang saham terbesar Vivo Indonesia.

Vitol Group sudah memiliki jaringan di lebih dari 40 negara. Perusahaan multinasional ini memperdagangkan 367 juta ton minyak mentah dan produk turunannya. Tidak hanya di Indonesia dan Belanda, jaringan SPBU Vitol Group juga ada di sebagian negara-negara Afrika, lalu Inggris, Australia, dan Singapura.

 

Sosok di balik kesuksesan Vitol Group ini bernama Ian Roper Taylor. Dia adalah pengusaha minyak yang sukses membawa Vitol menjadi salah satu "penguasa" bisnis minyak dunia.

Selain bermain di hilir dengan menjual BBM langsung melalui jaringan SPBU, Vitol Group juga bergerak pada sektor hulu dengan ikut mengebor minyak di Afrika dengan produksi 55.000 barel per hari.

Blok minyak terbesar Vitol Group berada di Ghana, sektor bisnis lain yang mereka jalani termasuk kapal tangker minyak, kilang minyak, terminal migas, gas alam dan energi terbarukan.

Meski demikian, harga BBM jenis RON 89 milik SPBU Vivo kini ikutan naik, bahkan lebih tinggi dari harga Pertalite yakni Rp10.900 per liter. Manajemen PT Vivo Energy Indonesia mengatakan kenaikan Revvo 89 ini menyesuaikan harga BBM internasional, serta peraturan Kementerian ESDM. (*)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT