Sehari Cuma Dijatah Rp50000, Banyak Utang Malah Dicerai

Rabu 07 Sep 2022, 06:18 WIB

Jaman sekarang, sehari dibelanja Rp 50.000,- mana cukup? Atas ketekoran itu Marni, 30, menutupnya dengan ngutang ke tetangga. Ironisnya Bahrun, 35, sebagai suami tak mau tahu. Tahu-tahu tetangga nagih lewat suami.

Marah istri utang ke tetangga dan warung berjuta-juta, tanpa menenggang rasa langsung saja Marni digugat cerai ke Pengadilan Agama.

Banyak suami yang melarang istri bekerja, dia cukup di rumah saja, mamah karo mlumah demi melayani suami. Sedangkan uang untuk belanja sehari-hari dijatah suami, bukan gaji sebulan penuh brukkkkk…… diserahkan ke istri.

Istri model begini pasti bisa pusing macam Menkeu Sri Mulyani selaku bendahara Negara, jika jatah belanja haria pas-pasan bin ngapret, ibarat pakai sarung; ditarik ke atas kaki kedinginan. Ditarik ke bawah gundul yang kedinginan.

Nasib Ny. Marni dari Manukan Kulon, Surabaya, nyaris seperti itu. Dulu ketika masih ikut bekerja, dia punya uang sendiri. Resikonya kerja sampai sore, sehingga keluarga kurang terurus.

Bahrun sebagai suami sering marah-marah, sebab ketika suami mengajak “piket malam” Marni sering menolak dengan alasan capek dan ngantuk. “Kalau begitu sudahlah, mulai bulan depan kamu nggak usah kerja, cukup ngurus anak saja.” Omel Bahrun.

Instruksi suami dipatuhi betul-betul, sehingga bulan depannya benar-benar Marni jadi ibu rumahtangga yang baik. Tapi dari segi keuangan mulai terasa. Dulu bila jatah suami kurang bisa ditutup dengan gaji sendiri. Sekarang taka da yang buat nomboki.

Jaman sekarang diberi jatah uang belanja kok hanya Rp 50.000,- dapat apa? Tomat sebutir saja Rp 1.000,- ikan cuwik sekeranjanh kecil Rp 6.000,- Untuk beli beras, gas melon, Rinso, sabun mandi,  dan lainnya, sudah tidak kebagian anggaran.

Terpaksalah Marni cari terobosan dengan pinjam ke tetangga termasuk pemilik warung. Sebulan dua bulan masih bisa ditutup saldo gaji Marni sendiri, tapi selanjutnya memang harus mengandalkan utang luar negeri.

Dia pernah mengajukan usul penambahan jatah uang belanja, tapi tak digubris dengan alasan perekonomian lesu.

Kalau Said Ikbal bisa peralat buruh, lha Marni ini  mau demo pakai apa. Mau embargo suami dengan mogok ranjang di malam hari, takut dikutuk malaikat sampai pagi. Dan beberapa hari lalu ada tetangga yang datang ke rumah nagih ke suami.

Bahrun terkaget-kaget dapat tagihan utang sampai berjuta-juta. Tetangga pulang langsung Marni diomeli.  “Uang belanja sehari Rp 50.000,- mana  cukup. Apa harus beli kalender DPR saja, Rp 50.000,- bisa awet sampai setahun?” bela istrinya.

Hari berikutnya Marni benar-benar diajak ke Pengadilan Agama Surabaya, untuk pecah kongsi alias bercerai. Semoga saja pihak majelis hakim menolaknya. Masak hanya karena utang banyak lalu ceraikan istri. Lalu yang harus bayar utang ke tetangga siapa? Enak saja……

Paling enak memang istri tetangga, maksudnya gampang diutangi. (GTS)

Berita Terkait
News Update