Lakukan Aksi Vandalisme terhadap Mobil Pejabat Banten, 6 Orang Diciduk Polisi

Selasa 06 Sep 2022, 17:48 WIB
Kombes Komarudin. (rika)

Kombes Komarudin. (rika)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 6 orang diciduk akibat terlibat dalam aksi vandalisme dan penyanderaan mobil milik pejabat Provinsi Banten, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022) kemarin.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Komarudin, membenarkan terkait penangkapan terhadap 6 orang tersebut.

Komarudin mengatakan, 6 orang yang diamankan oleh Kepolisian itu, berasal dari kelompok yang sama, yakni kelompok Gerakan Pemuda Islam (GPI).

"(Yang ditangkap benar dari GPI?) 6 orang dari sana semua kalau gak salah," kata Komarudin kepada wartawan di area Gedung DPR, Selasa (6/9/2022).

Mantan Kapolres Tangerang Kota itu menjelaskan, penangkapan terhadap 6 orang itu didasari atas tindakan vandals keenam orang tersebut, dengan memberhentikan, dan berdiri di atas kendaraan milik pejabat Pemprov Banten yang tengah melintas di sekitar lokasi.

"Jadi alasan ditangkap karena mereka menyetop kendaraam dan menaiki kendaraan tersebut, kemudian mereka loncat-loncat di atas kap mobul yang akan melintas di area Patung Kuda," papar dia.

Dia mengungkapkan, hingga saat ini polisi masih terus melakukan pemeriksaan intensif oleh penyidik dari Polda Metro Jaya.

"(Sudah dipulangkan?) Belum, masih kita riksa karena kan ada laporan ya," ucap dia.

"Keenamnya jadi masih dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya ya," tukas perwira polisi berpangkat melati tiga itu.

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan aksi sekelompok orang memberhentikan mobil diduga milik Wali Kota Cilegon viral di media sosial.

Nampak dalam video tersebut, massa aksi yang menolak kenaikan harga BBM menyetop dan menduduki mobil sedan mewah merek Toyota Camry Hybrid dengan nomor polisi A-1-R itu.

Adapun aksi tersebut diketahui terjadi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Senin (5/9/2022).

Nampak, sekitar dua orang menduduki dan merebahkan badan di kap mobil dinas pejabat tersebut.

Mereka tampak menolak saat ditarik turun dari mobil dinas baru itu. Bahkan, massa juga ada yang menarik pelat dinas berwarna merah mobil tersebut.

Namun akhirnya, mobil tersebut diperbolehkan melintas. Dua orang yang sempat rebahan di kap mobil pun sudah turun dari mobil tersebut. (adam)

Berita Terkait

News Update