PC Ngaku jadi Korban Perkosaan, Sumbernya Pembunuh Berencana dan Pembohong, Komnas HAM dan Komnas Perempuan Tak Kapok-kapok Bikin Skenario Menyesatkan

Senin 05 Sep 2022, 22:41 WIB
Putri Candrawathi tengah memperagakan dirinya sesaat sebelum dilecehkan Brigadir J. (Foto: Tangkapan layar YouTube Kompas TV).

Putri Candrawathi tengah memperagakan dirinya sesaat sebelum dilecehkan Brigadir J. (Foto: Tangkapan layar YouTube Kompas TV).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sudah mau genap dua bulan sejak kasus "Baku Tembak" di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Komplek Polri, Jakarta Selatan menjadi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Namun sejak awal hingga kini, terus dibuat skenario-skenario kebohongan termasuk perusakan alat-alat bukti di lokasi terjadinya pembantaian terhadap Joshua dilakukan Ferdy Sambo dan istrinya.

Meski klaim pelecehan seksual sudah dipatahkan sejak dikeluarkannya SP3 pelaporan oleh Putri Candrawathi, namun skenario baru diduga kembali dilakukan Sambo dan istrinya. 

Nggak tanggung-tanggung, kini mereka menggunakan Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk kembali membuat skenario lain.

Aktifis Perempuan Irma Hutabarat mengingatkan bahwa saat ini sudah memasuki bulan kedua kasus kematian Brigadir J. Dan ceritanya balik ke awal lagi. 

"Jadi Kepolisian Republik Indonesia jangan main-main. Kalau sekarang main-mainnya mengajak Komnas HAM dan Komnas Perempuan, tidak berarti kebohongan yang direkomendasikan oleh lembaga itu bisa jadi kebenaran. Karena sumbernya pembohong, pembunuh berencana dan orang yang telah membuat laporan palsu obstruction of justice dan membayar orang untuk membunuh," ucap Irma seperti dikutip dari wawnacara di TVONE beberapa hari lalu dan kembali diunggah akun TikTok @dioysius.

Dengan adanya kalimat main-main, mantan presenter ini membenarkan indikasi itu. Sebab, yang namanya lembaga negara itu dibayar negara. 

"Dan jangan main-main, rekomendasi dari Komnas HAM dan Komnas Perempuan dicatat  sebagai dokumen negara yang akan dibaca oleh seluruh bangsa ini. Sampai kemudian saya mati pun nanti akan dibaca anak cucu kita bahwa pernah suatu ketika pada tahun 2022 bahwa Komnas HAM dan Perempuan memberikan rekomendasi dari Kuat Maruf, Ferdy Sambo, omongan dari Putri Candrawathi. Nanti ditanya siapa mereka itu? mereka adalah pembunuh berencana," papar Irma.

Irma mengatakan bahwa tidak pernah terjadi dalam sejarah republik ini seorang polisinya polisi yang melibatkan begitu banyak orang membuat kebohongan bersama menutupi kejahatan pembunuhan berencana. 

"Sudah sejak dari awal, kita sudah dibohongi secara terang-terangan tuh. Duren Tiga, Pelecehan seksual, ketika itu gugur, masa' iya itu akan diulang lagi. Ini pelecehan nalar," ujarnya.

Apalagi, lanjut Irma, ada kejadian di Magelang dua bulan lalu, kini menjadi perkosan. 

Berita Terkait

News Update