ADVERTISEMENT

Massa HMI se-Jakarta Bakar Keranda Mayat Tolak Kenaikan Harga BBM

Senin, 5 September 2022 17:42 WIB

Share
Massa aksi HMI melakukan aksi teatrikal berupa membakar keranda mayat di Jakpus. (foto: Rika)
Massa aksi HMI melakukan aksi teatrikal berupa membakar keranda mayat di Jakpus. (foto: Rika)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Massa pendemo kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda Arjuna, Gambir, Jakarta Pusat, memanas, Senin (5/9/2022). 

Mereka tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Jakarta itu melakukan bakaran keranda mayat. Hal itu, sebagai simbol perlawanan terhadap kedzaliman pemerintah yang tidak pro rakyat.

"Keranda ini adalah simbol perlawanan kami terhadap pemerintah yang sudah dikendalikan oleh oligarki," kata seorang orator dari mobil komando.

Meskipun, mereka dihadang kawat duri dua lapis dan pagar hidup yakni aparat kepolisian yang berada di belakang kawat duri. Massa HMI tetap konsisten mengisi aksinya dengan berorasi mengutuk keras keputusan pemerintah menaikan harga BBM.

 

Koordinator Lapangan massa HMI, Jundil Waemase mengatakan, naiknya harga BBM berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

"Maka dapat disimpulkan bahwa naiknya harga BBM dapat menyebabkan gangguan dalam proses kegiatan perekonomian. Mulai dari  pekerja bidang transportasi seperti driver ojek online, pelaku usaha UMKM, mobilisasi para petani dan nelayan hingga berbagai sektor perekonomian lainnya yang secara tidak langsung akan merusak stabilitas harga bahan pokok," ungkap Jundil.

Ada tiga tuntutan yang disampaikan massa HMI dalam aksinya, yakni:

1. Mendesak presiden agar segera menurunkan harga BBM.
2. Mendesak kepada presiden  untuk segera mencopot Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan Dirut Pertamina.
3. Mengajak para mahasiswa, pemuda dan seluruh elemen masyarakat untuk terus menyuarakan tolak kenaikan harga BBM bersubsidi. (Rika)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT