JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kenaikan harga BBM bersubsidi yang diumumkan pemerintah pada Sabtu (3/9/2022) kemarin membuat marah banyak kalangan.
Tak hanya mahasiswa, buruh dan aktivis, Ekonom Rizal Ramli ikut bersuara. Mereka menyayangkan harga BBM yang sejatinya tak perlu dinaikan.
Melalui akun twitter @RamliRizal, Rizal Ramli mengatakan bahwa kebijakan menaikan harga BBM bersubsidi ini akan sangat memberatkan rakyat mengingat kondisi ekonomi yang baru akan bangkit
Pria yang akrab disapa RR ini juga menegaskan bahwa pemerintah tak perlu membuat kebijakan menaikan harga BBM bersubsidi. Menurutnya, masih ada cara lain yang bisa dilakukan pemerintah tanpa harus menaikan harga BBM.
RR menilai, saat ini ketidakefisienan Pertamina mencapai 20% kalau diperbaiki maka harga BBM tidak perlu naik
"Batalkan kenaikan harga BBM, Kok tega ekonomi rakyat baru mau bangkit, sudah digebuk lagi dengan (kenaikan) harga BBM," ujarnya.
RR memberikan alternatif dengan cara menekan efisiensi Pertamina hingga 20%. Jika efisiensi ini bisa dilakukan, jelasnya, harga BBM tak harus naik.
"Saya nggak ngomong teori. Spernah menjadi Presiden Komisaris Gresik. Saya tahu costnya kemahalan. Saya turunkan cost nya 8 dolar perton. Hasilnya, yang perusahaan yang tadinya merugi, jadi untung banget," paparnya.
RR mengatakan, jika bisa mengurangi in effisiensi Pertamina hingga 20%, pemerintah bisa hemat 100 T.
"Jadi sementara nggak perlu menaikan BBM. Kalau Komisaris dan Direksi hari ini tidak bisa, ganti dong, repot amat," cuitnya.
RR mengingatkan kepada pemerintah jangan sampai ketidak effisienan Pertamina dibebankan ke rakyat.