ADVERTISEMENT

Memanas! Kebijakan Jokowi Naikan BBM Berujung Amarah Buruh, KSPI Ancam Demo Besar-besaran 6 Septembr, Serentak di 33 Provinisi

Minggu, 4 September 2022 13:33 WIB

Share
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. (Ist)
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, memastikan akan ada gelombang unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), pada 6 September mendatang.

"Partai Buruh dan organisasi serikat buruh menolak terhadap kenaikan harga BBM. Dan akan menggelar demo BBM naik di gedung DPR RI pada 6 September,"ujar Said Iqbal, Minggu, (4/9/2022).

Rencananya, aksi demo itu akan digelar dengan puluhan ribu buruh. Untuk wilayah Jakarta, aksi akan dipusatkan di gedung DPR RI dan meminta pimpinan DPR RI memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, serta para menteri terkait dengan kebijakan perekonomian.

Dengan kenaikan harga BBM, diprediksi akan menurunkan daya beli masyarakat. "Pertama, kenaikan BBM itu akan menurunkan daya beli yang sekarang ini sudah turun 30 persen dan akan turun lagi menjadi 50 persen,"tambah Said.

 

Alasan kedua menurut Saiq,  buruh menolak harga BBM naik karena dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia. Terkesan pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.

Tidak hanya di Jakarta, demo serupa juga akan digelar disejumlah wilayah di tanah air.
Demo BBM naik itu juga akan digelar serentak di 33 provinsi lainnya yang diorganisasi oleh Partai Buruh dan KSPI.

Wilayah lain yang akan berdemo antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Pekanbaru. Bengkulu, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak. Aksi juga akan dilakukan di Makassar, Gorontalo. Sulawesi Utara, serta dilakukan di Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Manokwari, dan Jayapura.

Sebelumnya, presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini subsidi akan alami penyesuaian," kata Jokowi dalam Konferensi Pers Presiden Jokowi dan Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022). 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT