ADVERTISEMENT

97 Personil Kepolisian Terlibat Kasus Pembunuhan Brigadir J, Wartawan Senior Ini Sebut Penyebabnya dari Adegan Berpelukan Fadil dan Sambo

Sabtu, 3 September 2022 17:19 WIB

Share
Kolase Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran saat menunjukkan barang bukti pistol di kasus KM 50 dan foto saat berpelukan dengan Irjen Ferdy Sambo tersangkan otak pembunuhan Brigadir J. (ist/diolah dari google.com)
Kolase Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran saat menunjukkan barang bukti pistol di kasus KM 50 dan foto saat berpelukan dengan Irjen Ferdy Sambo tersangkan otak pembunuhan Brigadir J. (ist/diolah dari google.com)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hingga Jumat (2/9/2022) kemarin, sudah 97 personil kepolisian diperiksa terkait kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.

Mereka diperiksa Inspektorat Khusus (Itsus) Mabes Polri atas dugaan melakukan tindak pidana terkait Ferdy Sambo. 

Diperiksanya anggota kepolisian oleh Itsus mendapat tanggapan serius dari wartawan senior Panda Nababan.

Menurutnya, keterlibatan mereka bukan karena perintah dari Ferdy Sambo secara langsung. Tapi karena budaya menjilat di tubuh Polri.

"Mengambil hati komandan," sebut Panda seperti dikutip dari video yang diunggah akun TikTok @jamgadangtv pada Sabtu (3/9/2022).

"Peristiwa peluk-pelukan Ferdy Sambo dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran itu menjadi signal (sinyal) ke bawah. Sinyal ke bawah, eh kamu harus bantu ini," ungkap Panda.

Jadi, lanjut Panda, dampak peluk-pelukan itu menjadi sinyal untuk institusi dalam jajaran Polda Metro Jaya untuk membantu kasus Ferdy Sambo. 

"Jadi nggak heran kalau kemudian puluhan yang terlibat dalam kasus Ferdy Sambo," tambahnya. 

Kemudian, Panda mempersoalkan setiap video Ferdy Sambo yang viral di sejumlah platform media sosial yang menunjukan instruki-intruksi untuk menertibkan polisi. 

"Dia polisinya polisi. "Siapa yang salah akan saya tindak. Siapa yang terima uang akan saya ini kan". Ini terus doktrin-doktrin yang ia pakai," ujarnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT