ADVERTISEMENT

Japan Open 2022: Komentar Apriyani/Fadia Usai Terhenti di Perempat Final

Jumat, 2 September 2022 14:48 WIB

Share
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (foto/PBSI)
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (foto/PBSI)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JEPANG, POSKOTA.CO.ID - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus terhenti di gelaran Japan Open 2022.

Hasil itu didapat Apriyani/Fadia setelah mengakui keunggulan unggulan pertama asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di babak perempat final.

Bertanding di Maruzen Intec Arena, Osaka, pada Jumat (2/9/2022), Apriyani/Fadia kalah lewat pertarungan tiga gim 26-24, 16-21, 14-21.

Walau kalah, Apriyani/Fadia tidak menyesali hasil ini. Mereka tetap bersyukur dan menjadikan kekalahan tersebut sebagai pelajaran berharga.

"Tidak ada yang perlu disesali dengan hasil ini. Kita tetap bersyukur alhamdulillah. Kita akan belajar dari pertandingan hari ini," ucap Apriyani usai laga.  

"Ini pertemuan ketiga kita dengan mereka, jadi sudah sama-sama tahu pola permainannya seperti apa. Tapi memang hari ini mereka lebih siap terutama dari arah pengembalian bolanya. Itu menyulitkan kita. Sementara kita kurang konsisten," sambung Fadia.

Di dua pertemuan sebelumnya, Apriyani/Fadia dan Chen/Jia berbagi kemenangan. Chen/Jia menang di final Daihatsu Indonesia Masters 2022 sementara Apriyani/Fadia membalasnya di babak perempat final Malaysia Open 2022.

"Secara strategi hari ini memang mereka lebih siap dibanding pertemuan sebelumnya di Malaysia Open saat kita menang. Kita menerima kekalahan ini dan selamat buat Chen/Jia," ungkap Apriyani.

Apriyani/Fadia mengaku harus meningkatkan konsistensi untuk terus berada di peta persaingan level atas sektor ganda putri.

"Saya dan Fadia sudah tahu level kita ada dimana. Sekarang saatnya untuk menaikkan konsistensi, tenaga tangan dan kaki juga ditingkatkan. Dan yang terpenting bagaimana di kondisi lapangan dan bola lambat seperti ini harus siap main capek dan lama," jelas Apriyani.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Hutomo Prayoga
Editor: Hutomo Prayoga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT