Nyolot Nih! Kru Perempuan Ditempeleng Sutradara 'Terganteng', Rumah Produksi Film Angkat Bicara

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Isu tak sedap datang dari industri perfilman. Pasalnya, sosok sutradara "Terganteng" disebut telah melakukan kekerasan terhadap salah seorang kru perempuan. Hal tersebut sontak menjadi sorotan publik dan ramai diperbincangkan di media sosial. 

Kru perempuan yang bertugas sebagai Talent Coordinator dan Casting Direktor bernama Juandini Liesmita membeberkan soal kelakuan sutradara yang menampar dan berkata kasar terhadap seorang kru perempuan.

Parahnya, tak hanya menempeleng dan memaki kru tersebut, sang sutradara "Terganteng" itu bahkan tak segan mendorong kru yang bekerja sebagai Telco alias Talent Coordinator itu.

Dalam postingan di Instagram Storynya, Juandini bahkan juga membocorkan inisial dari Telco yang jadi sasaran amukan sang sutradara.

"Jujur gue salut banget sama si C, dipermalukan di depan banyak orang, sampe produser pun bertanya langsung, dia mau lanjut/mau pulang atau nggak, mau sutradara minta maaf langsung atau nggak, si C jawab: Aku tetap mau lanjut dan aku gak bisa pulang, karena aku tanggung jawab ngelead di lapangan. Aku tetap mau selesaiin saja sampai akhir. Aku gak butuh dia minta maaf langsung karena terpaksa dan disuruh tapi gak ikhlas dari hatinya. Terima kasih, kamu luar biasa," tulisnya seperti dikutip poskota.co.id pada Kamis 1 September 2022.

Sementara itu, Juandini juga me-repost cuitan rumah produksi Paragon Pictures ikt di Instagram Storynya yang memperlihatkan bahwa pihak rumah produksi angkat bicara atas dugaan penamparan sutradara oleh kru C. Tanpa menyebut nama sang sutradara, Paragon hanya menyatakan jika pihak mereka memberikan dukungan penuh pada korban.

"Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang aman," demikian keterangan di Instagram Paragon Pictures. 

"Sehubungan dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang individu, kami mengecam tindakan tersebut dan mengambil langkah tegas untuk memutuskan hubungan kerja dengan individu yang bersangkutan. Kami berpihak kepada korban. Kami telah berbicara kepada korban dan siap mendampingi kebutuhan beliau."  (tresia)