ADVERTISEMENT

Kok Gitu Sih? Lagi Liputan Kasus KDRT, Wartawan Malah Disuruh Ngomong Sama Pohon oleh Penyidik Polsek Kembangan

Rabu, 31 Agustus 2022 15:45 WIB

Share
Anggota polisi diduga Penyidik Polsek Kembangan yang menyuruh wartawan untuk berbicara dengan pohon saat liputan kasus KDRT. (foto: ist)
Anggota polisi diduga Penyidik Polsek Kembangan yang menyuruh wartawan untuk berbicara dengan pohon saat liputan kasus KDRT. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang wartawan dari salah satu media mainstream diminta untuk berbicara dengan pohon oleh satu anggota polisi diduga penyidik Polsek Kembangan, saat hendak meliput untuk meminta konfirmasi.

Peristiwa itu viral di media sosial setelah diunggah oleh pengacara Sunan Kalijaga dalam akun instagramnya @sunankalijaga_sh.

Dalam video memperlihatkan salah satu diduga anggota penyidik Polsek Kembangan dengan mengenakan kemeja putih, berbicara kepada wartawan yang hendak meminta konfirmasi.

Namun, anggota tersebut malah menyuruh jurnalis tersebut berbicara dengan pohon.

"Kamu tunggu dulu, kamu bicara sama pohon dulu ya," kata anggota kepada jurnalis yang saat itu tengah meliput.

Jurnalis wanita tersebut sempat bertanya kenapa diperlakukan seperti itu. Hanya saja anggota enggan menjawab.

"Kenapa gitu pak? Kok kami disuruh bicara sama pohon," ucapnya.

Diketahui, jurnalis tersebut hendak meliput kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh ibu rumah tangga (IRT) di Kembangan, Jakarta Barat.

Saat itu, jurnalis mencoba menanyakan perihal penetapan tersangka dan juga meminta penjelasan alasan kenapa tersangka tidak dilakukan penahanan.

Namun demikian, Sunan Kalijaga menyayangkan ketika dirinya melihat tersangka malah dikawal oleh polisi. Bahkan, saat ditanya perihal kenapa tidak dilakukan penahanan, anggota polisi yang berstatus sebagai Kanit Reskrim itu tidak menjawab.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT