"Bodoh itu menurut saya," cetusnya.
Seharusnya, sambung Deolipa, nonton (rekonstruksi) aja nggak apa-apa.
"Mungkin dibatasi, oke. Mungkin satu pengacara korban datang. Satu aja kan perwakilan. Terus apa gunanya Kompolnas datang ke sana? Emang Kompolnas Pro Justitia?" ujar Deolipa.
Menurut Deolipa, yang pro justitia itu pengacara-pengacara korban, pengacara tersangka, jaksa dan hakim.
"Tapi kan hakim nggak muncul, jaksa boleh muncul. Pengacara boleh muncul. Tapi ini kan pengacara (korban) dilarang. Ngapain orang-orang umum suruh nonton. Kalau perlu nggak ada wartawan di situ nggak apa-apa, yang penting ada pengacara korban, karena ada hubungan hukum," paparnya.
Nah, tegas Deolipa, bodohnya (Dirtipidum) itu di situ.
"Kalau tidak ada ketentuan, yah memang tidak ada ketentuan. Tapi kan pakai rasa keadilan. mbok ya dipikirin," tandasnya.