"Saya aktivis 98 pak...Bapak aktivis 98 bukan pak?" cetus Deolipa.
"Oeeei...Sy anak UI 98. Ngerti gak? Kamu ngerti gak?" balas Ngabalin.
"Begini, kita diskusi boleh, panas boleh, tapi jangan ngamuk-ngamuk kayak orang kesurupan. Saya juga kan nggak kesurupan. Mana ada orang yang kesurupan," ujar Deolipa.
Delipa meminta untuk kembali ke konteks bahwa catatan demokrasi ini penting bahwasanya kita ini masyarakat sipil. "Boleh donk kita mengeritik negara kalau negara ini sedang tidak baik-baik saja. Kalau negara baik-baik saja, saya juga diam mending pelihara burung dan sama ikan koi. Karena negara tidak sedang baik-baik saja ya saya berontak lah," tutup Deolipa.