"Sehari paling Rp 100 ribu. Belum dipotong bensin dan makan. Sisahnya hanya berapa yang dibawa pulang kerumah. Belum dirumah beras habis, belum bayar kontrakan," katanya.
Kedua ojol, Hamim dan Anton berharap pemerintah bisa mempertimbangkan kembali isu kenaikan BBM tersebut karena dirasa sangat memberatkan masyarakat, khususnya pengemudi ojek.
"Ya harapan kami pemerintah harus mempertimbangkan lagi soao kenaikan BBM. Apa lagi, kami belum pernah ada yang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Ya, kalai bisa perhatikanlah kami," pungkasnya.(Veronica Prasetio)