Dari pebalap liar, Pandu, Pandu Padmogani, pelajar 15 tahun, masuk 10 besar, balap motor, Yamaha Sunday Race, Sirkuit Internasional Sentul,
BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Pencapaian yang patut dibanggakan oleh Pandu Padmogani, (15) pelajar kelas 1 SMA, asal Bekasi ini. Betapa tidak, dari pebalap liar, dia bisa masuk 10 besar di antara para pebalap berpengalaman dalam balapan di di Sirkuit Internasional Sentul, Minggu (28/8/2022) sore.
Dalam ajang event Yamaha Sunday Race itu, Pandu berhasil masuk finis di posisi ke-7, prestasi yang cukup bagus bagi seorang pemula di ajang resmi alapan di sirkuit Internasional itu.
Pandu Padmogani mengikuti ajang Yamaha Sunday Race terjun di kelas 250 CC. Pandu mampu bersaing dengan lawan-lawan di atasnya yang sudah profesional.
"Hari ini masuk finis di posisi ke-7 untuk kompetisi pertama kali dalam ajang event balap Yamaha Sunday Race. Ini pengalaman untuk pertama kali saya," ujar Pandu kepada wartawan di lokasi paddock Sirkuit Internasional Sentul, Kabupaten Bogor, Minggu sore.

Pebalap muda Pandu Padmogani (15 tahun) bernomor kramat 32 bersama tim dalam ajang balapan di di Sirkuit Sentul. (Foto: Angga)
Sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari orang tua Hazmi Srondol ini meski lawan-lawannya dalam balap motor di kelas 250 CC dua cylinder sudah profesional dengan keyakinannnya dapat menyentuh garis finis.
"Balapan perdana ini banyak tantangan dan seru. Bertanding kategori Komuniti B dimana melihat yang menjadi juara merupakan sudah berpengalaman dan mesin diperkirakan lebih baik tapi semuanya bisa dilewati dengan baik sampai masuk di sepuluh besar," ungkapnya.
Selain itu Pandu berkeiinginan untuk bisa menjadi pebalap Moto GP ini akan tetap berusaha keras untuk mengikuti event selanjutnya.
"Tidak cukup hanya sampai sini saja berkat dukungan dari sponsor dan dukungan orang tua termotivasi untuk menjadi yang terbaik," papar Pandu sebagai idola pebalap legendari di kelas para raja Moto GP Mick Dohan.
Terpisah orang tua Pandu, Bapak Hazmi Srondol mengungkapkan keluarga semula tidak mendukung Pandu anak pertama dari dua bersaudara itu untuk terjun di dunia balap motor.
"Awal kita anggap kalau balap motor sangat membahayakan tapi anaknya sendiri suka nyuri-nyuri waktu diketahui sering balap liar di daerah Bekasi. Daripada terjadi hal tidak diinginkan lebih baik disalurkan dengan mengikuti pelatihan balap dibawah pelatih Ahmad Marta bisa menaikan Pandu ke pebalap go Internasional target Moto GP," ungkapnya.