ADVERTISEMENT

Wow! Pengin Punya Jabatan di Pemprov DKI Gampang, Siapin Duit 60 Juta jadi Kasi, 250 Juta Buat Lurah

Rabu, 24 Agustus 2022 18:34 WIB

Share
Wakil Gubernur DKI, Ariza Patria memimpin peringatan Harkitnas di Balaikota. (Ist)
Wakil Gubernur DKI, Ariza Patria memimpin peringatan Harkitnas di Balaikota. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta membeberkan adanya praktik jual-beli jabatan Aparati Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengakui sudah menemukan beberapa oknum yang melakukan tindakan jual-beli jabatan tersebut.

"Di akhir masa jabatan gubernur, saya mendengar banyak persoalan ASN kita dalam jual-beli penempatan. Sudah berapa oknum saya temukan," ujar Gembong saat dihubungi, Rabu (24/8/2022).

Politikus PDIP ini mengungkapkan, jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah DKI bukan ada berbagai posisi, mulai dari lurah, kepala seksi satuan kerja perangkat daerah (SKPD), hingga camat.

Gembong mencontohkan, posisi pergeseran jabatan dari kepala sub seksi menjadi kepala seksi dalam eselon yang sama dibanderol harga Rp 60 juta. 

Kemudian, posisi lurah seharga hingga Rp100 juta. Sementara, jabatan camat senilai Rp 200  hingga Rp 250 juta.

Ia juga mengaku jual beli jabatan ini sudah menjadi rahasia umum, sebab persoalan ini sudah terjadi sejak lama. 

Namun, Gembong melihat, praktik ini semakin marak pada masa Anies menjabat sebagai Gubernur DKI.

"Saat ini makin banyak karena sekarang yang ikut campur lebih banyak. Artinya begini, Anies punya tim yang begitu banyak. Jadi, tangan-tangan itu lah yang kadang-kadang ngerecokin SKPD," tutur Gembong.

Untuk itu, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini mendesak parlemen Kebon Sirih untuk membentuk panitia khusus (pansus) kepegawaian. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT