Di koalisi Gerindra dan PKB. Dua-duanya sudah menunjuk capres. Prabowo diminta Gerindra jadi capres. Gus Muhaimin sudah diminta kadernya untuk jadi capres. Tapi, ketika berkoalisi, belum juga menunjuk capresnya. Nunggu apa lagi?.
Nah itu, jangan-jangan masih lihat-lihat suasana. Baik KIB maupun koalisi Gerindra-PKB masih menunggu sesuatu, jangan-jangan masih memberi kesempatan kepada pihak lain. Kedua koalisi kan di kabinet. Jadi masing-masing masih nengok ke Jokowi.
Bukannya PDIP menolak tiga periode? Itu katanya, tapi politik adalah kekuasaan. Kalau kans-nya lebih besar untuk menang, kenapa tidak. KIB dan koalisi Gerindra-PKB bisa gabung. Kan PDIP juga sudah mengatakan, ingin berkoalisi seperti yang sudah jalan.
Nah, lagi, mereka rupanya juga berpikir kalau misalnya ada pasangan Anies-AHY. Ini harus dibendung. Caranya, ya dengan Jokowi lebih manjur.
Rupanya NasDem, PKS dan Demokrat mencoba memainkan tempo, delay-delay terus. Baiknya memang harus kita tunggu tanggal mainnya. (winotoAnung)