ADVERTISEMENT

Universitaa Indonesia akan Gelar 318 Kegiatan Pengabdian ke Kota-kota Kecil, Fokus Bantu Pemulihan Masyarakat

Senin, 22 Agustus 2022 10:58 WIB

Share
Aktivitas civitas dan alumni, di kawasan Gedung rektorat di kampus UI Depok.
Aktivitas civitas dan alumni, di kawasan Gedung rektorat di kampus UI Depok.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Universitas Indonesia (UI) Depok, tahun 2022 ini akan melaksanakan salah satu fungsi tridarma pendidikan yaitu Pengabdian Masyarakat (Pengmas) sebanyak 318 kegiatan di 10 lokasi berbeda.

Lokasi-lokasi kota-kota kecil  yang menjadi sasaran kegiatan Pengmas ada di Likupang, Banyuwangi, Buleleng, Lombok Timur, Labuan Bajo, Sumedang dan Bekasi. Ada hal berbeda dari pengmas tahun ini dimana pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi.

Menurut Sekretaris UI, Agustin Kusumayati mengatakan pada tahun 2022 ini ada perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya dalam pengadaan Pengmas. Terutama cara penyelenggaraan sangat disesuaikan dengan konteks dihadapi oleh masyarakat  itu sendiri.

Pada waktu acara peluncuran Progrqm Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI tema "UI Mengabdi Bagimu Negeri, Bangkit Lebih Kuat’ berlangsung di Makara Art Center, beberapa waktu lalu, Agustin mengungkapkan dari pandemi ini metode pengmas yang dilakukan pun mengalami perubahan dimana yang menjadi penekanan yaitu memanfaatkan kecanggihan teknologi.

"Pengmas tahun ini juga difokuskan untuk membantu pemulihan masyarakat pasca pandemi. Kami membantu masyarakat terutama untuk bisa recovery setelah mengalami pandemi covid-19 yang menimpa banyak sekali aspek kehidupan,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (22/8/2022).

Sementara itu Pengmas UI tahun ini dibagi dalam empat kategori, Agustin menyebutkan yaitu bidang kesehatan, pemulihan ekonomi, pemanfaatan teknologi dan budaya.

Kondisi pasca pandemi ini membuat para pengabdi terketuk untuk membantu masyarakat untuk tetap kuat dan pulih kembali sehingga dapat bersama menjadi berdaya. Yang tak kalah penting juga untuk tetap mempertahankan kelestarian lingkungan.

"Pemanfaatan teknologi juga menjadi hal yang diperhatikan karena terjadi pergeseran cara interaksi dari tatap muka menjadi interaksi jarak jauh. Kalau dilihat dari tahun ke tahun, sekarang ini kita banyak pengalaman dalam 2,5 tahun pandemi, aspek teknologi menjadi tepat guna dan yang sangat diutamakan,”bebernya.

Sedangkan menurut Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Agung Waluyo menambahkan, sebanyak 40 persen program pengabdian difokuskan pada pemulihan ekonomi akibat dampak dari kondisi pandemi.

"Sebanyak 30 persen difokuskan pada masalah kesehatan dan sisanya terkait dengan keberlangsungan kehidupan bumi. Pemanfaatan teknologi menjadi penting dalam ratusan program pengmas untuk melibatkan masyarakat yang ada di daerah tujuan pengmas," tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Angga Pahlevi
Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT