Obrolan Warteg: Jual Kualitas, Bukan Identitas

Senin 22 Agu 2022, 08:32 WIB

INDONESIA tidak akan pernah maju ketika menggunakan politik identitas dalam kontestasi politik. Di tengah situasi dunia yang tidak baik–baik saja, hendaknya Indonesia lebih berfokus kepada  problem dunia seperti ancaman krisis energi dan pangan.

Karenanya para tokoh-politik diminta menyampaikan gagasan dengan baik tanpa dibumbui dengan identitas.

“Ini kata Ganjar sebagaimana diberitakan media,” kata mas Bro selagi maksi di warteg langganan bersama sohibnya, Yudi dan Heri.

“Maksudnya Ganjar Pranowo, gubernur Jateng yang juga bakal calon presiden?” tanya Ayu Bahari, pemilik warteg. “Ya siapa lagi,” kata mas Bro .

“Boleh juga tuh. Apalagi kalau Ganjar sendiri yang meneladani menyampaikan gagasan–gagasan baru untuk memajukan bangsa dan negara, menyejahterakan rakyat. Bukan dengan menjual identitas,” kata Ayu lantang.

“Wah, kalau bicara soal Ganjar, begitu semangat Yu,” sindir mas Bro.

“Ini bukan soal semangat mas, tetapi tokoh politik harus memberi keteladanan kebaikan, bukan sebatas ucapan,” ujar Ayu makin bersemangat.

”Gue setuju, kalau cuma ngomong gampang, yang sulit menyelaraskan ucapan dengan perbuatan. Satunya kata dengan perbuatan,” kata Yudi menimpali.

“Aku paham. Tak sedikit elite bersuara lantang akan menegakkan keadilan, tetapi di belakang hari, terekam perilaku tidak adil. Ini berarti tak satunya kata dengan perbuatan,” kata Heri nimbrung.

“Satunya kata dan perbuatan perlu diterapkan di dunia politik. Jangan sampai telah sepakat mengakhiri politik identitas, tetapi diam–diam mengerek popularitas dan elektabilitas dengan mengemas identitas,” ujar mas Bro mengakhiri obrolan warteg.

Jangan pula identitas dipolitisasi sedemikian rupa untuk menebar dukungan. Mari, jual kualitas diri sebagai tokoh panutan dengan memperbanyak gagasan untuk kemajuan, bukan menjual identitas dalam pencitraan. (jokles)
 

Berita Terkait

Obrolan Warteg: Partai Sosmed

Kamis 25 Agu 2022, 08:16 WIB
undefined
News Update