ADVERTISEMENT

Mantap! Berkat Resep Orang Tua, Pempek Mama Syifa Punya Pelanggan Hingga Semarang dan Sumatera

Minggu, 21 Agustus 2022 10:24 WIB

Share
Ida Wahyuni akrab disapa Mama Syifa, bersama suami menunjukan makanan pempek buatannya yang sudah di pack untuk dikirim ke luar kota. (Angga)
Ida Wahyuni akrab disapa Mama Syifa, bersama suami menunjukan makanan pempek buatannya yang sudah di pack untuk dikirim ke luar kota. (Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

 

MASAKAN  pempek asli Palembang, Sumatera Selatan, adalah salah satu kuliner yang disajikan di Dapor Pelembang milik Ida Wahyuni, yang menjadi salah satu favorit di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).

Sebagai usaha kuliner rumahan, Ida Wahyuni akrab disapa Mama Syifa, 40 tahun, mengatakan usaha pempeknya sudah memiliki pelanggan sampai luar kota Tangerang Selatan.

"Meski kita usaha rumahan namun olahan pempek asli Palembang memiliki pelanggan sampai daerah Yogya, Semarang, Surabaya, Bengkulu, dan Sumatera," ujar Mama Syifa kepada Poskota saat didatangi ke tempat usaha sekaligus rumahnya Villa cipayung resident jl swadaya ujung blok B no 11 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan, kemarin.

Usaha kuliner yang digeluti oleh Mama Syifa semenjak tahun 2018 ini, tidak lepas dari dukungan keluarga terutama suami yang bekerja di bidang Farmasi.

Diceritakan mama Syifa awal memulai usaha kuliner, bermula dari iseng coba-coba membuat masakan di rumah bagian dari mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga.

"Semula membuat pempek di waktu senggang untuk  keluarga, Ternyata pada bilang enak. Setelah itu coba dibagikan kepada tetangga sampai keterusan sehingga banyak yang pesan," katanya.

Pempek yang dijual tidak hanya disediakan dalam bentuk kemasan (pack), namun juga mama Syifa  menyediakan yang dapat dimakan langsung.

"Untuk makan langsung kita siapkan take away jika ada yang pesan sudah bisa siap di makan. Untuk yang kemasan atau pack khusus pesanan yang berada di luar kota dapat bertahan sampai seminggu," tambahnya.

Usaha yang digeluti mama Syifa ini juga pernah alami ketepurukan masa pandemi. "Pernah kita menyewa ruko untuk jual pakaian di daerah Pondok Cabe Tangsel, namun hanya bertahan tujuh bulan setelah itu kita tutup. Sempat vakum selama dua bulan lalu coba-coba membuka kuliner pempek di rumah alhamdullilah respon pembeli cukup baik," tuturnya.

Resep Orang Tua

Pempek Dapor Pelembang buatan mama Syifa adalah resep olahan turun-temurun langsung dari orang tua. Sehingga cita rasa khas Pempek Palembang sangat terjaga dengan baik, dari kualitas maupun rasa.

"Untuk bahan-bahan kita buat pilihan dalam menjaga rasa dan bentuk dari pempek itu supaya cantik sehingga tidak hanya enak dipandang namun jika di makan langsung dapat mengoyang lidah," serunya.

Jenis pempek yang dijual, lanjut Mama Syifa ada Kapal Selam, Lenjar Kecil, Lenjar Besar, Telur, Adaan, Kulit, dan Tewan.

"Harga pempek Dapor Pelembang  kita buka mulai dari Rp4 ribu - Rp15 ribu dijual persatuan atau perparket. Jika isi campur ada sebanyak 25 pcs kita jual Rp.100 ribu," bebernya.

Perbedaan buatan pempek Mama Syifa ini jika dibandingkan dari pempek yang ada di pasaran, memiliki rasa yang enak, lembut, pemilihan ikan digiling sendiri sehingga fresh. Sedangkan untuk Cuko kuah pempeknya lebih kental.

"Untuk pembuatan cuko dalam bahan baku gula merah kita bawa langsung dari Palembang. Dengan kualitas dan rasa sangat dijaga, dalam sebulan omset yang didapatkan mencapai Rp. 20 juta dengan produksi mencapai 200 paket tiap bulannya," pungkasnya.

Sementara itu mama Syifa menyebutkan cara melakukan pemasaran masakan pempeknya juga dapat dilakukan secara online yaitu dengan melihat di instagram daporpelembang. "Seiring waktu berjalan kita jual bukan hanya pempek saja namun ada tambahan tekwan, model celimpungan, laksan, ditambah mie ayam dan cateringan, semua khas Palembang," tutupnya. (Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT