“Bro, apa benar lo pisah sama si Reta.Bukankah lo bucin banget?” kata Yudi kepada mas Bro yang lagi maksi bersama sohibnya Heri di warteg langganan.
“Iya karena beda aspirasi politik, sepertinya sulit disatukan,” jawab mas Bro,
“Soal politik jangan dicampur adukan dengan perasaan. Beda pilihan parpol dan dukungan bukan halangan, tetapi tidak lantas putus hubungan, timbul perpecahan, apalagi dengan pasangan,” ujar Yudi.
“ Tak taulah. Yang pasti, kami sering berdebat,beda pandangan dalam menyikapi keadaan, ujung – ujungnya tidak saling menyapa, saling bermusuhan,” keluh mas Bro.
“Perbedaan itu anugerah. Kita lahir saja sudah dengan perbedaan. Negara kita juga penuh keberagaman, tetapi tetap dalam bingkai persatuan dan kesatuan,” tambah Heri.
“Masak sih menyatukan perbedaan yang begitu luas saja bisa dijalankan, apalagi cuma pasangan,” tambah Heri.
“Gue pikir ada masalah lain, bukan karena beda parpol,” ucap Yudi.
“Betul Bro?. Cerita dong,” tanya Heri.
“Iya ini masa lalu dia yang cukup buruk. Aku pun baru tahu,” akhirnya mas Bro mengaku.
“Apakah masa lalu kamu sangat baik tanpa cela. Jangan – jangan lebih buruk dari dia. Boleh jadi dulu bersikap buruk karena faktor keluarga, lingkungan dan pergaulan ,”kata Yudi.
“Betul Bro, nggak boleh egois.Apalagi sekarang dia sudah berubah menjadi sangat baik. Tipe wanita idaman,” kata Heri menimpali.