ADVERTISEMENT

Heboh Warga Keluhkan Kedai Kopi di Halte Transjakarta Harmoni, Wagub: Kalau Memang Mengganggu, Akan Kita Evaluasi

Sabtu, 20 Agustus 2022 14:59 WIB

Share
Antrean penumpang di Halte Sentral Transjakarta Harmoni. (Foto/ Ahmad Tri Hawaari Poskota)
Antrean penumpang di Halte Sentral Transjakarta Harmoni. (Foto/ Ahmad Tri Hawaari Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beberapa waktu terakhir, masyarakat mengeluhkan adanya kedai kopi di Halte Transjakarta Harmoni,  Jakarta Pusat.

Menurut penumpang bus transjakarta, adanya kedai kopi di halte tersebut mengganggu antrean di halte. Hal itu hanya menambah sempit halte, terlebih pada jam-jam ramai seperti pulang kerja.

Menanggapi keluhan masyarakat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengungkapkan, awalnya dibangun kedai kopi tersebut bermaksud baik yakni untuk tempat bersantai penumpang yang menunggu kedatangan bus.

"Semula hadirnya kedai di halte untuk membantu memberikan pelayanan kepada warga yang sambil menunggu mungkin bisa sambil me-ngopi, bisa ada internet," tutur Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Namun, kata Riza, jika mendapat respon negatif atau dirasa mengganggu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan evaluasi.

"Sekarang kalau dirasa justru mempersempit ruang mengganggu akan kita tindaklanjuti, akan kita evaluasi, masukan ini menjadi baik bagi kami," katanya.

"Jadi nanti kami akan minta Transjakarta melakukan evaluasi kembali. Khususnya nanti Transjakarta dicek space yang dibutuhkan berapa, yang terpakai untuk kedai kopi sejauh mana manfaat dari kopi disitu akan dievaluasi," ujarnya.

Disisi lain, Riza menilai antrean yang padat di halte sentral transjakarta tersebut menandakan antusias masyarakat yang tinggi untuk menggunakan transportasi publik.

"Tapi kalau sekarang dianggap hadirnya kedai tersebut mempersempit space halte karena semakin tingginya warga Jakarta yang minat menggunakan Transjakarta tentu kita senang tingginya masyarakat yang terus menggunakan transportasi publik," tuturnya.

"Sebaliknya kalau hadirnya kedai kopi tersebut dianggap mengurangi space untuk halte tentu kita harus evaluasi," tegasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT