Munculkan Ferdy Sambo ke Publik!

Jumat, 19 Agustus 2022 06:14 WIB

Share
Kolase foto Mayjen Pieter Sambo dan Irjen Ferdy Sambo, tersangka otak pembunuhan Brigadir J. (ist/diolah dari google.com)
Kolase foto Mayjen Pieter Sambo dan Irjen Ferdy Sambo, tersangka otak pembunuhan Brigadir J. (ist/diolah dari google.com)

Oleh: Cahyono, Wartawan Poskota


SEKEJI apapun kasus pembunuhan yang diungkap polisi mulai dari mutilasi, pembunuhan berantai dan lainnya, si tersangka selalu ditampilkan ke publik dengan mengenakan pakaian tahanan dan tangan terborgol. Ya minimal si tersangka ditampilkan melalui LED saat rilis ke media dengan mengenakan baju tahanan.

Tapi pada kasus pembunuhan keji yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo, polisi seperti 'macan ompong' tak segagah saat merilis kasus pembunuhan lainnya. Padahal yang merilis langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didamping jenderal-jenderal Mabes Polri. Tapi, si tersangka tidak ditampilkan sama sekali batang hidungnya.

Rasanya, polisi kalah berani dibanding KPK yang tak pandang bulu saat merilis kasus-kasus korupsi. KPK selalu menampilkan ke publik si tersangka kasus korupsi. Tak hanya pejabat kelas teri, bahkan dua menteri di era Presiden Jokowi yang terlibat kasus korupsi ditampilkan saat rilis dengan mengenakan rompi tahanan.

Presiden Jokowi berpesan, agar polri mengungkap kasus kematian Brigadir J secara tranparan dan jangan ada yang ditutup-tutupi. Tapi, Polisi seperti menyembunyikan si jenderal bintang dua ini. Padahal sudah ditetapkan jadi dalang kasus penembakan Brigadir J hingga tewas.

Wajar bila publik merasa Polri masih setengah-setengah mengungkap kasus pembunuhan keji tersebut. Apa karena si tersangka ini mantan pejabat tinggi Mabes Polri,  jadi diistimewakan?

Untuk motifnya pun sama. Apapun motifnya, biasanya polisi dengan lantang mengungkapnya ke media baik saat rilis maupun hanya keterangan tertulis.

Menko Polhukam Mahfud MD, berkata, bila motivnya 'sensitif' dan hanya untuk konsumsi dewasa. Pada podcast Deddy Corbuzier, Mahfud MD mengatakan, biar motivnya diungkap di persidangan.

Rasanya, polisi sudah tak terhitung mengungkap kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan. Dan polisi tak segan mengungkap kronologis dan motifnya secara detail. Padahal kan sama-sama hal yang 'sensitif' dan tak baik didengar oleh anak-anak.

Alangkah baiknya, untuk membangkitkan kepercayaan publik, Polri harus menampilkan Ferdy Sambo dengan mengenakan pakaian tahanan dan tangan diborgol. Dan pelan-pelan buka motifnya. Sensor-sensor dikit tak apalah. Biar tak ada kesan tebang pilih dalam pengungkapan kasus. (*)


 

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar