ADVERTISEMENT

Saat Sibuk Panjat Pinang, Malah Asik Panjat Bini Orang

Kamis, 18 Agustus 2022 05:44 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Otak mesum Ajis, 25, dari Maros (Sulsel) ini tak ada habisnya. Saat warga sibuk gelar berbagai lomba HUT RI termasuk panjat pinang, eh.....dia malah sibuk “panjat” bini orang di rumah kontrakan.

Keruan saja suami siri Ny. Ida, 20, yang memergoki jadi kalap, Ajis dibacok golok sampai dilarikan ke Rumah Sehat.

Rejeki dan jodoh setiap orang memang tidak selalu sama. Ada yang rejekinya pas-pasan malah mampu berbini lebih dari satu. Sebaliknya yang rejekinya melimpah, cari satu bini satu saja nggak dapat-dapat sampai menjomblo.

Paling sial adalah, punya bini lebih dari satu tapi tak mampu mengurus, karena kebutuhan bonggol tak berbanding lurus dengan kebutuhan benggol. Akibatnya, bini pun “diurus” lelaki lain sekomplit-komplitnya.

Nasib sial itu dialami oleh Jazuli, 30, warga Mandai Kabupaten Maros. Sebagai lelaki hasrat seksual atau libidonya terlalu tinggi, sehingga dia tak cukup dengan layanan satu istri. Diam-diam dia kemudian kawin siri dengan Ida, warga di desa lain tapi masih kecamatan yang sama.

Sejak itu urusan di bawah perut Jazuli selalu terjamin. Bisa ke istri pertama, bisa pula ke istri kedua. Tapi pernah pula lho, dua-duanya seperti janjian sedang sama-sama palang merah, sehingga tak bisa diakses dari titik manapun. Terpaksalah Jazuli gedabigan tidur di pos Satpam.

Sejak Covid-19 melanda, rejeki Jazuli mengalami pasang surut, sehingga bini kedua kurang diurus. Sebab istri sirinya punya prinsip, tanpa ada kiriman keuangan tak ada pelayanan.

Walhasil sampai berbulan-bulan bini keduanya jarang dilongok. Ibarat kebon rumputnya sampai njembrung (lebat) karena tak pernah dibabat. Untung saja tak ada ular dan kodok menyelinap.

Tentu saja Ida tak mau dijadikan monumen tanpa makna. Ketika ada pemuda Ajis mendekati dan sering bagi-bagi uang, disambutlah dengan gegap gempita termasuk layanan peranjangan. Selain kepepet, asyik juga sih.

Maka bagi Ida dalam kondisi terjepit, bayar budi pakai bodi bukanlah sebuah aib. Justru inilah simbiosis mutualis, kerjasama saling untung hanya sama-sama masuk sarung.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT