ADVERTISEMENT

Rayakan HUT RI ke -77, Petani di Bogor Hormat Bendera 'Merah-Putih' di Kolam Lele

Kamis, 18 Agustus 2022 17:14 WIB

Share
Foto : Beberapa petani dan pengurus Kampung Ramah lingkungan Mutiara Bogor Raya, Kota Bogor, Jawa Barat. (Ist.)
Foto : Beberapa petani dan pengurus Kampung Ramah lingkungan Mutiara Bogor Raya, Kota Bogor, Jawa Barat. (Ist.)
Foto : Beberapa petani dan pengurus Kampung Ramah lingkungan Mutiara Bogor Raya, Kota Bogor, Jawa Barat. (Ist.)
Foto : Beberapa petani dan pengurus Kampung Ramah lingkungan Mutiara Bogor Raya, Kota Bogor, Jawa Barat. (Ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Beberapa petani dan pengurus Kampung Ramah lingkungan Mutiara Bogor Raya, sejak Rabu pagi (17/8/2022) kemarin sudah berkumpul di halaman TPST 3R MBR.

Tepat pukul 09.00 WIB kemarin, para peserta yang kompak mengenakan kostum warna merah mulai berbaris dan melaksanakan penghormatan kepada bendera merah putih.

Uniknya, mereka melakukan penghormatan Bendera Merah Putih di tengah-tengah  kolam budidaya Lele, Puyuh, Magot, Kebun Sayuran dan TPST, yang berlokasi di Perumahan Mutiara Bogor Raya, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Setelah melaksanakan upacara penghormatan bendera, dilanjutkan dengan panen hasil pertanian seperti, sayuran bayam, kangkung, dan buncis, serta diskusi kecil antar pengurus.

Selain melaksanakan upacara bendera, pengurus pada bulan Juli juga mengajak seluruh operator TPST beserta keluara dan komunitas yang ada di dalamnya  berwisata ke pantai Anyer. Tujuan wisata tersebut untuk saling mempererat dan mengokohkan persaudaraan serta membuat solid dalam bekerja.

Ketua TPST DR.Bandung Sahari menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus yang berkenan hadir meluangkan waktunya dan dapat mengikuti upacara bendera dengan semangat tinggi yang telah rutin dilaksanakan tiap tahun pada setia tanggal 17 Agustus.

Bandung berharap dalam moment kemerdekaan ini, kegiatan pertanian dan peternakan saat ini yang terus berkembang dan terintegrasi dengan TPST dapat menginspirasi masyarakat dimanapun berada dalam menopang ketahanan pangan di lingkungan masing-masing.

“Jadi di sini ada proses mulai dari mengambil sampah dari warga, lalu pemilahan di TPST, sampah non organik yang punya nilai ekonomi tinggi dipisahkan untuk dijual kembali, sementara sampah organik diolah menjadi kompos untuk tanaman dan budidaya maggot yang ada salah satunya digunakan pakan alternatif ikan, ayam dan puyuh,” kata Bandung Sahari.

Sekecil dan sesederhana apapun kegiatan bila dilakukan terus menerus dan berkesinambungan serta didukung oleh tim yang solid maka akan dapat membuahkan hasil dikemudian hari. Intinya kita harus kompak dan sabar dalam menjalanin prosesnya. (Ril/Diskominfo Kota Bogor)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT