ADVERTISEMENT

Merdeka atau Pura-pura Sudah Merdeka?

Kamis, 18 Agustus 2022 06:30 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Kemerdekaan Indonesia telah memasuki usia 77 tahun. Makna merdeka yang diproklamasikan 17 Agustus 1945, bukan semata-mata kemerdekaan politik.

Kemerdekaan yang dikehendaki oleh pendiri republik itu adalah kemerdekaan yang seutuhnya, mencakup semua bidang: politik, ekonomi, budaya, dan bidang lainnya. Istilahnya, merdeka 100 persen. Nah, apakah kita sudah merdeka 100 persen?

Secara yuridis formal, ya sudah merdeka. Tujuh puluh tujuh tahun silam, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan negeri. Tapi, apakah selama ini kita telah merasakan eksistensi sebuah kemerdekaaan?

Kita ini sebenarnya belum merdeka, hanya sedang pura-pura merdeka. Setidaknya, kita bisa lihat dari komentar di media sosial (medsos); twitter, instagram, facebook, maupun tiktok.

“kita belum merdeka, wong nyatanya masih banyak yang ngetwit jangan lupa bahagia”

“kita sebenarnya belum merdeka, warganya aja masih banyak yang jadi budak cinta”

“kita sebenarnya belum merdeka, karena masih banyak orang yang kerja dalam tekanan bosnya"

“kita sebenarnya belum merdeka, karena kenyataannya kita masih dijajah antek-antek aseng!"

“kita sebenarnya belum merdeka, ha! Kita? Hellooo, loe aja kali, gak usah ngajak-ngajak gue.”

Merdeka berarti kita berdaulat. Bila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, berdaulat memiliki akar kata daulat, yang bermakna kebahagiaan. Pernyataan “kita sebenarnya belum merdeka” merupakan pernyataan yang menyangsikan kemerdekaan dalam konteks berdaulat (kebahagiaan).

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT