JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim Angkat Besi Indonesia berhasil meraih hasil gemilang di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2021 di Konya, Turki.
Turun dengan skuad pelapis, Indonesia tampil dominan dengan menyabet total 12 medali emas, 7 perak, dan 10 perunggu. Catatan membanggakan ini akan dijadikan acuan untuk mengatur strategi menuju Olimpiade Paris 2024.
Kepala pelatih Tim Angkat Besi Indonesia, Dirja Wihardja mengaku bangga dengan hasil yang diraih lifter-lifternya di Konya. L
Hasil ISG Konya ini, kata Dirja, juga akan menjadi acuan tim pelatih untuk menentukan strategi menuju Paris 2024 di Weightlifting World Championship 2022 di Bogota, Kolombia, 5-15 Desember.
"Saya pribadi sebagai pelatih puas dengan hasil di ISG. Tidak cuma dari segi medali, tetapi juga dari angkatan mereka yang meningkat," ujar Dirja dalam keterangan resmi NOC Indonesia.
"Mereka menunjukkan progres dari hasil SEA Games, sehingga ISG ini memang sarana sempurna untuk mendapat pemanasan jelang meraih tiket Olimpiade Paris 2024," tambahnya.
Lebih lanjut Dirja mengatakan, PB PABSI akan menurunkan dua lifter di beberapa kelas saat kualifikasi Olimpiade nanti. Hal ini untuk memperlebar kesempatan mengamankan tiket Paris.
“Misalnya untuk kelas 61kg, kita punya lifter senior Eko (Yuli Irawan) dan ada juga Ricko Saputra yang mengamankan tiga medali emas di ISG. Secara angkatan Eko tentu lebih baik, tetapi Ricko juga menjunjukkan peningkatan di ISG," kata dia.
"Begitu juga di kelas 73kg putra, kita punya dua lifter. Tak cuma Rahmat Erwin Abdulah, tetapi juga ada Rizki Juniansyah yang kemarin membuktikan bisa meraih tiga emas di Konya. Yang jelas hasil Konya akan menjadi bahan evaluasi kami,” lanjut Dirja.
Sementara salah satu atlet Indonesia, Nurul Akmal cukup senang dengan raihannya. Terlebih, ia mengakui persaingan di ISG edisi ini sangat ketat karena diisi lifter-lifter dari Eropa.
Adapun Nurul Akmal sendiri mampu meraih tiga medali perunggu di kelas 87kg putri yang didapat dari total angkatan, snatch, dan clean&jerk. Ini menjadi persembahan terakhir cabang olahraga angkat besi di ISG Konya.
“Medali ini sangat berarti, terlebih rivalitas di ISG ini sangat ketat sekali karena bersaing dengan lifter-lifter dari Eropa, seperti Kazakhstan dan atlet tuan rumah. Saya sangat senang bisa meraih medali di sini,” ujarnya.